PUSKESMAS SUKORAME - Arsip Artikel

APA ITU BIAN ?

Apa itu BIAN ? BIAN singkatan dari Bulan Imunisasi Anak Nasional adalah upaya yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan tahun 2022 untuk menggenjot cakupan imunisasi rutin anak yang sempat menurun selama pandemi COVID-19.Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, terdapat 1,7 juta anak Indonesia belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap selama pandemi COVID-19. Terbanyak di Jawa Barat, disusul Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat dan DKI Jakarta.Pemberian imunisasi terbukti melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya sehingga anak lebih sehat dan lebih produktif. Tak hanya itu, manfaat dari imunisasi juga jauh lebih besar dibandingkan dampak yang ditimbulkan di masa depan.Dalam pelaksanaan BIAN 2022 ini ada 3 strategi yang diterapkan, yaitu :Menambah 3 jenis imunisasi rutin pada anak yang sebelumnya 11 vaksin menjadi 14 vaksin. Vaksin yang ditambahkan adalah vaksin Rotavirus untuk anti diare dan vaksin PCV untuk anti pneumonia yang ditargetkan untuk anak, serta vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks yang diberikan untuk anak kelas 5 dan 6 SD untuk mencegah potensi kanker serviks saat anak menjadi dewasa.Digitalisasi data imunisasi dengan menggunakan pencatatan imunisasi secara digital yakni Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK) yang terintegrasi dengan PeduliLindungi.Imunisasi anak akan dilakukan melalui undangan di aplikasi. Sehingga Pemda maupun tenaga kesehatan sudah mengetahui anak yang belum divaksinasi.BIAN dilaksanakan selama satu bulan, bertahap di seluruh provinsi Indonesia. Tahap pertama dilaksanakan mulai Mei 2022 di seluruh provinsi di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tahap kedua dilaksanakan mulai Agustus 2022 di seluruh provinsi di Jawa dan Bali.Terlaksananya Bulan Imunisasi Anak Nasional meliputi kegiatan imunisasi tambahan Campak Rubela dan imunisasi kejar (OPV, IPV dan DPT-HB-Hib) dengan baik dan dapat mencapai target yang diharapkan.Dengan terselenggaranya kegiatan BIAN diharapkan kekebalan masyarakat terbentuk, sehingga pada akhirnya bisa mencapai eliminasi Campak-Rubela, mempertahankan status Indonesia Bebas Polio, mempertahankan eliminasi tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir serta mengendalikan penyakit difteri dan pertussis.Sumber : sehatnegeriku.kemenkes.go.id

DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI PAPSMEAR GRATIS DI PUSKESMAS SUKORAME

Bahaya Kanker serviks merupakan hal yang menakutkan bagi perempuan. Kanker serviks adalah penyebab keempat kematian terkait kanker di kalangan wanita di seluruh dunia. Banyak wanita yang akhirnya meninggal karena tidak menyadari bahwa dirinya memiliki kanker serviks, karena pada tahap awal tidak mengalami gejala apa pun. Begitu bergejala, maka kondisinya sudah berat dan sulit untuk di tolong. Kanker serviks disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Ketika perubahan prakanker diketahui dan diobati secara dini, maka kanker serviks dapat diatasi sebelum berkembang sepenuhnya. Kanker serviks pada tahap awal tidak menimbulkan gejala yang khas. Kanker serviks dapat dikenali pada tahap pra-kanker dengan melakukan skrining.Nah, cara terbaik untuk mendeteksi kanker serviks secara dini adalah dengan melakukan tes Pap smear. Pap smear adalah tes skrining (screening test) untuk  kanker mulut rahim bisa dilakukan setahun sekali. Sel yang didapatkan dari usapan serviks atau mulut rahim pada pemeriksaan pap smear kemudian diperiksa di bawah mikroskop. Setiap wanita yang sudah berhubungan seksual wajib melakukan pemeriksaan pap smear.Pada hari Selasa 26 Juli 2022 , telah terselenggara kegiatan papsmear di puskesmas sukorame dengan tema " Deteksi Dini Kanker Leher Rahim, Pemeriksaan Papsmear Gratis" yang diselenggarakan oleh YKI Kabupaten Lamongan. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberika edukasi yang tepat sasaran kepada para Perempuan Khusus nya di Wilayah Puskesmas Sukorame.SALAM SEHAT DARI PUSKESMAS SUKORAME :)