Inovasi penurunan stunting “ TAREK MAS E MEGILAN “ Puskesmas Bluluk mengedepankan kolaborasi lintas sektor dan lintas program dalam pelayanan terpadu atasi stunting
Inovasi penurunan stunting “ TAREK MAS E MEGILAN “ Puskesmas Bluluk mengedepankan kolaborasi lintas sektor dan lintas program dalam pelayanan terpadu atasi stunting
( Rapat Koordinasi Tingkat Kecamatan )
Tahun 2023 menjadi ujung tombak dalam peningkatan kerja sama lintas program dan lintas sektor dalam usaha penurunan stunting di wilayah Puskesmas Bluluk. Penangan stunting yang selama ini dilakukan oleh masing masing lembaga maupun masing masing program secara terpisah terbukti tidak efisien dalam penurunan stunting di wilayah puskesmas bluluk, hal tersebut ditunjukan dengan adanya peningkatan stunting di puskesmas bluluk pada rentang tahun 2020 – 2022 . Hal tersebutlah yang mendasari perlunya suatu inovasi yang mengedepankan pelayanan terpadu dan pemeriksaan kesehatan secara holistik kepada balita Stunting di wilayah puskesmas Bluluk yang tertuang dalam kegiatan Inovasi “ Tarek Mas E Megilan “ Terpadu atasi stunting melalui Managemen Gizi, Pemantauan Pertumbuhan, MTBS, Pemeriksaan Gigi dan Kesehatan Lingkungan.
( Sosialisasi Inovasi Tarek Mas E Megilan )
Kegiatan Tarek Mas E Megilan sebagai usaha dalam menurunkan stunting bekerja sama dengan lintas sektor terkait seperti TP. PKK kecamatan , Dinas PP dan KB Kecamatan Bluluk, TPPS Desa , PKH , PKM , tokoh agama maupun tokoh masyarakat dalam menyelesaikan intervensi sensitif stunting . Kegiatan dan intervensi yang dilaksanaakan bersama lintas sektor dibahas bersama baik melalui rapat kecil koordinator tim penurunan stunting maupun rapat koordinasi dengan seluruh tim penurunan stunting di Kecamatan. Kemudian intervensi spesifik penurunan stunting dilaksanakan dengan memberikan PMT selama kurun waktu dan jadwal yang ditentukan agar setiap balita memperoleh pelayanan kesehatan secara menyeluruh untuk mengetahui penyebab stunting dan intervensi spesifik yang sesuai untuk balita tersebut. Pelayanan kesehatan yang diberikan antara lain oleh dokter puskesmas adalah pemeriksaan fisik, adanya resiko gangguan kesehatan seperti anemia dan TB atau penyakit penyerta lain yang dapat menyebabkan gangguan gizi pada balita. Selain itu terdapat pemeriksaan gigi oleh dokter gigi yang memeriksa oromotor balita, oromotor menjadi dasar ketrampilan makan balita mencakup semua kegiatan yang menggunakan system gerak otot dan rongga mulut seperti rahang, gigi, lidah, langit-langit, bibir dan pipi termasuk koordinasi gerak antar ronga tersebut. Kegiatan ketiga mencakup kegiatan MTBS yaitu Managemen Terpadu Balita Sakit yang mendorong masyarakat untuk lebih waspada terhadap berbagai macam gangguan kesehatan pada balita sehingga jika terdapat balita yang sakit hal tersebut dapat dengan segera mendapatkan pelayanan kesehatan. Kegiatan selanjutnya adalah managemen gizi dan pemantauan pertumbuhan yang menekankan masyarakat untuk menerpakan Pola Pemberian Makanan Pada Bayi dan anak dengan tepat serta mendorong masyarakat untuk secara teratur melaksanakan pemantauan pertumbuhan secara rutin pada balita di posyandu. Kegiatan selanjutnya yang sangat penting dalam pencegahan balita sakit adalah dengan edukasi terkait pentingnya imunisasi dan menjaga kesehatan lingkungan, selain itu dilaksanakan kunjungan rumah untuk mengetahui kondisi kesehatan lingkungan rumah balita stunting. Melalui rangkaian kegiatan tersebut dipetakan penyebab utama terjadinya stunting pada masing-masing balita dan intervensi dilakukan sesuai dengan masalah spesifik tersebut. Sementara bagi balita stunting dengan penyakit penyerta khusus dikonsulkan kepada dokter spesialis anak yang dihadirkan di Puskesmas Bluluk.
( Pemeriksaan Gigi pada balita Stunting ) ( Pemeriksaan Lanjutan dengan Spesialis Anak )
Hasil Rangkaian kegiatan TAREK MAS E MEGILAN yang dilaksanakan pada triwulan kedua dan ketiga tahun 2023 menunjukan adanya peningkatan pengetahuan sebesar 77.7 % pada ibu balita terkait Gizi dan Kesaehatan , Peningkatan Status Gizi pada balita stunting berupa peningkatan berat badan sebesar 88.8 % , dan peningkatan tinggi badan sebesar 88.8 % . Melihat data hasil kegiatan dan respon masyarakat terhadap kegiatan menunjukan bahwa inovasi TAREK MAS E MEGILAN masih penting untuk dilaksanakan pada tahun selanjutnya, tentu saja dengan menambahkan kegiatan yang berfokus pada kegiatan promotif untuk mencegah munculnya balita stunting yang baru.