Pak YES Tanam Pohon Keben dan Lempeni di Kagama, Wujudkan Konservasi dan Perdamaian
Share
prokopim
211
16-Januari-2025
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi kembali melaksanakan aksi tanam pohon di Kawasan Gajah Mada (Kagama), Kamis (16/1). Pada kesempatan tersebut, dua pohon yang ditanam adalah pohon keben dan pohon lempeni, yang memiliki makna perdamaian sekaligus sebagai upaya konservasi.
Pohon keben dikenal sebagai simbol perdamaian dan kesejahteraan. Filosofi ini merujuk pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, yang menjadikan pohon keben sebagai lambang perdamaian karena karakter pohonnya yang kokoh, rindang, dan memberikan keteduhan. "Pohon keben ini melambangkan perdamaian. Harapannya, dengan penanaman pohon ini, kita bisa terus menjaga keharmonisan dan kedamaian di tengah masyarakat Lamongan," ujar Pak YES.
Sementara itu, pohon lempeni memiliki khasiat dalam dunia pengobatan tradisional. Tanaman ini dipercaya memiliki kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan, seperti mengobati luka dan meredakan peradangan. Penanaman kedua pohon ini merupakan kontribusi dari Kecamatan Sarirejo, yang merupakan sumbangan Nur Hasyim, warga Desa Kemlagi Lor, Kecamatan Turi.
Hingga saat ini, total sudah lebih dari 500 pohon yang tertanam di Kawasan Gajah Mada. Pohon-pohon tersebut merupakan sumbangsih dari berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah, perusahaan swasta, BUMN/BUMD, serta berbagai organisasi di Lamongan. Beberapa jenis tanaman yang telah menghiasi Kagama meliputi tabebuya, bambu petung, pohon pule, ketapang kencana, trembesi, mangga, dan lainnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lamongan, Andhy Kurniawan, mengungkapkan bahwa penanaman berbagai jenis pohon di Kagama juga bertujuan sebagai bentuk konservasi, khususnya bagi tanaman yang mulai langka.
"Kami terus berupaya menanam berbagai jenis pohon, termasuk yang sudah jarang ditemukan, sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian alam dan upaya menjaga keanekaragaman hayati di Lamongan," jelas Andhy.