Berita 18 September 2023
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Provinsi Jawa Timur gelar gerakan pangan murah (GPM), Senin (18/9) di Alun-Alun Lamongan.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini bertujuan untuk stabilkan harga dan pasokan bahan pokok. Serta untuk mengendalikan inflasi yang terjadi saat ini.
"Kegiatan ini merupakan upaya pengendalian inflasi. Agar masyarakat bisa membeli bahan pokok dengan harga terjangkau," tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat membuka GPM pagi ini.
Menurut Bupati yang akrab disapa Pak Yes, GPM ini hampir sama dengan program yang diinisiasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lamongan yakni operasi pasar murah (OPM). Pada tahun 2023 hingga September sudah diadakan 13 kali OPM. Tentunya dengan tujuan yang sama, yaitu menstabilkan harga dan menekan inflasi yang terjadi pada bahan pokok.
Diterangkan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan Mohammad Wahyudi, inflasi tertinggi terjadi pada komoditas beras. Harga pada komoditas beras melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan yaitu 10.900, sedangkan harga di pasaran mencapai 12 ribu lebih.
"Tingginya harga bahan pokok terutama terjadi pada komoditas beras, maka dari itu dengan adanya GPM kita hadirkan GPM agar lebih menekankan harga. Disini kita menjual lebih murah, seperti pada beras premium dijual dengan harga 62.200 per karung atau per 10 kg dengan stok 250 kg," terang Wahyudi.
Selanjutnya Wahyudi memaparkan ragam komoditas yang disediakan pada GPM 2023 ini, meliputi komoditas beras medium menyediakan pasokan 6 ribu Kg dijual dengan harga 51 ribu per karung. Pada komoditas minyak "kita" menyediakan 240 liter dengan harga 13 ribu per liter, adapun merk minyak "camar" menyediakan 360 liter pasokan dengan harga 15 ribu per liter. Untuk komoditas gula menyediakan 500 Kg dengan harga 13.500 per liter, komoditas daging ayam menyediakan 100 Kg dengan harga 33 ribu per Kg, komoditas telur menyediakan 150 Kg dengan harga 23.600 per Kg, komoditas bawang putih menyediakan 200 kg dijual dengan harga 30 ribu per Kg, komoditas bawang merah menyediakan 200 kg dengan harga 15 ribu per Kg, komoditas cabai rawit merah menyediakan 100 Kg dengan harga 20 ribu per Kg, dan komoditas cabai merah besar menyediakan 100 Kg dijual dengan harga 20 ribu per Kg.
Hadir ditengah-tengah kegiatan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Provinsi Jawa Timur
Dydik Rudy Prasetya menjelaskan bahwa inflasi pada beras dapat terjadi karena pasokan yang semakin menipis. Sebagai lumbung pangan nasional, Lamongan masih aman dengan ketersediaan 3,8 juta ton beras.
"Hadirnya kami melalui kegiatan ini ialah tentu untuk menstabilkan harga beras, terutama di Kabupaten Lamongan yang berprestasi sebagai lumbung pangan nasional. Karena ketersediaan beras di Jawa Timur dan Lamongan masih aman," jelas Dydik.
Adanya kegiatan ini tentu memberikan dampak luar biasa untuk masyarakat Lamongan, salah satunya ialah Yashinta warga dati Kelurahan Tumenggungan mengaku terbantu dalam hal berbelanja karena lebih hemat.
"Alhamdulillah GPM menjadikan belanja lebih murah, seperti bawang merah dan bawang putih lebih murah 5 ribu jika dibandingkan dengan harga pasar," ungkap Yashinta.
Untuk bisa mengikuti GPM, masyarakat Lamongan cukup hadir langsung dan mencari antrean. Setiap warga diperbolehkan membeli semua komoditas yang disediakan tentunya dengan batas jumlah pembelian setiap komoditasnya.