Makam Sunan Drajat
Sunan Drajat atau Raden Qosim adalah putera Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, beliau menyebarkan agama Islam di Desa Banjaranyar, Paciran, Lamongan. Dari Banjaranyar beliau pindah ke Desa Jelak yang penduduknya menganut agama Hindu-Budha.
Pada tahun 1481 M Sunan Drajat mendirikan musholla untuk berjamaah dan mengajarkan agama Islam kepada santrinya. Setahun kemudian beliau membuka hutan dan diberi nama Desa Drajat. Dari sinilah beliau mendapat gelar Sunan Drajat.
Pada tahun 1484 M Raden Patah memberinya gelar Sunan Mayang Madu sekaligus memberi tanah perdikan. Beliau mempelopori orang orang kaya dan para bangsawan untuk mengeluarkan infak, shodaqoh, dan zakat sesuai ajaran agama Islam. Dalam mengajarkan agama Islam beliau menggunakan media kesenian, menciptakan tembang Pangkur. Alat musik yang digunakan berupa gamelan bernama Singo Mengkok.