Layanan Ombak Si Petra
Olahan Limbah untuk Usaha Ternak dan Asuransi Sapi Peternak Sejahtera
Dalam inovasi OMBAK SI PETRA,
pengembangan pengelolaan usaha ternak sapi
potong diarahkan terintegrasi dengan pengembangan pertanian terutama jagung modern, membentuk siklus biologis yang
saling menguntungkan, sehingga terbangun bio-industri
yang dicirikan oleh zero waste. Dalam
integrasi ini, kotoran sapi dikelola menjadi
pupuk organik untuk dimanfaatkan dalam pengembangan pertanian jagung modern. Sebaliknya biomas jagung (daun,
batang, kelobot dan janggel) dimanfaatkan sebagai pakan sapi potong.
Inovasi ini harus ada dan dilaksanakan
secara kontinyu karena manfaat yang dirasakan
sangatlah nyata. Sebanyak 300.241 ton limbah peternakan dan 1.256.594 ton limbah pertanian yang dahulu (2017)
menumpuk tak termanfaatkan, setelah inovasi ini menjadi tak bersisa dimanfaatkan menjadi pupuk organik yang
dapat digunakan untuk 90% dari total luas lahan pertanian
jagung. Sedangkan limbah pertanian dapat mencukupi
kebutuhan pakan bagi sekitar 114 ribu ekor sapi. Selain itu, permasalahan akan adanya polusi udara, ketidaknyamanan terhadap bau yang ditimbulkan gas methane
sangat dapat diminimalisir. Inovasi ini juga dapat memberikan nilai tambah bagi para petani
ternak. Keuntungan dari pemanfaatan limbah peternakan dan
pertanian bagi peternakan rakyat kurang lebih dapat menghasilkan tiga kali lipat dibanding keuntungan sebelum adanya inovasi ini.
Inovasi OMBAK SI PETRA juga menerapkan
pola integrasi dalam pemecahan masalah
limbah ternak dan resiko beternak berupa kematian atau kehilangan ternak. Inovasi ini menerapkan pola kemitraan
antara kelompok pengolah pupuk organic dan mitra peternak.
Mitra peternak menyetorkan limbah ternak kepada kelompok pengolah pupuk organik, sebagai imbalannya
premi asuransi ternak mitra dibayarkan oleh
kelompok pengolah pupuk organik. Pola kemitraan ada 3 macam dimana karung untuk kemasan berasal
dari pengolah limbah.
Adapun masing-masing pola ini berpengaruh kepada nilai rupiah yang didapat
oleh peternak sebagai
ganti biaya kemas maupun
pengantaran :
1. Peternak mengemas
sekaligus mengantar sendiri
limbah ternaknya ke tempat pengolah.
2.
Peternak mengemas sendiri limbah ternaknya, sedangkan
pengolah akan mengambil ke tempat peternak
tersebut.
3. Pengolah akan datang sendiri ke peternak
untuk mengemas dan mengambil limbah
ternak milik peternak.
Sampai dengan tahun 2022, jumlah kelompok pengolah
pupuk organik yang
bermitra dengan peternak berjumlah 32
kelompok.