Dalam rangka peningkatan kelembagaan dan manajemen agribisnis kelompok
ternak, Disnakeswan Lamongan, dalam hal ini Bidang Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Peternakan (P2HP) melaksanakan pembinaan kelembagaan kelompok ternak di
kolompok meliputi Kelompok Thoriqussalam Desa Lamongrerejo Kec. Ngimbang,
Kelompok Mekarjaya Desa Ngimbang Kec. Ngimbang pada Senin (13/3).Dalam kegiatan yang dihadiri Kepala Bidang P2HP serta petugas wilayah
Kecamatan Ngimbang ini dilakukan pembenahan kelengkapan buku-buku administrasi
kelompok dan penilaian manajemen agribisnis manajemen kelompok ternak, sehingga
keompok ternak dapat meningkat kelasnya.
Diharapkan melalui kegiatan ini kelompok-kelompok yang dibina dapat meningkat
kelasnya sehingga bisa diikutkan dalam lomba manajemen Agribisnis kelompok
ternak.
Mendampingi Tamu dari Kementerian dan Disnak Jatim memantau
ketersediaan sapi potong di Peternakan H. Juhri, Wonokromo, Tikung dan di
Dampit, Lamongan.
Dalam rangka menambah wawasan terkait manajemen pengolahan
pakan ternak khususnya pembuatan silase, Disnakeswan Lamongan menyelenggarakan Sosialisasi
Kegiatan Pengembangan Unit Pengolahan Pakan di UPT Pembibitan dan Pengolahan
Pakan Mantup pada Kamis (9/3).Sasaran dari kegiatan ini ialah Kelompok Penerima Kegiatan
Pengembangan Unit Pengolahan Pakan Silase / Bank Pakan SILASE, yag mana agar
anggota kelompok dapat terinformasi terkait manajemen pengolahan pakan ternak
khususnya Pembuatan Silase.Dalam kegiatan ini hadir langsung Kepala Disnakeswan Drs.
MOCH. WAHYUDI, serta Narasumber dari UNISLA, Kabid Budidaya, sub Koordinator
Pakan.
Kegiatan lanjutan dari program ini yaitu Penjadwalan untuk
tindak lanjut dilapangan/Praktek lapangan berupa Bimtek Pengolahan Pakan Silase
dalam rangka mendukung Kegiatan Pengembangan Unit Pengolahan Pakan Silase /
Bank Pakan SILASE.
Dalam rangka pencegahan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), Disnakeswan Lamongan bekerja sama dengan BPBD Prov. Jatim dan BPBD Kab. Lamongan menyelenggarakan kegiatan disinfeksi pasar hewan dan rumah potong hewan di wilayah Kabupaten Lamongan diantaranya adalah Pasar Hewan Tikung, Pasar Hewan Nguwok, RPH Lamongan, RPH Babat, dan RPH Pucuk pada Sabtu(18/2).Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Peternakan dan Keswan, Sekretaris Dinas Peternakan dan Keswan, serta perwakilan dari BPBD Kab. Lamongan, BPBD Prov. Jawa Timur.Diharapkan dari terlaksananya kegiatanini, dapat memutus mata rantai penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), serta menjaga kebersihan tempat transaksi serta pemotongan hewan ternak.Direncanakan kgiatan disinfeksi ini akan dilaksanakan secara rutin di pasar-pasar hewan maupun RPH di Kab. Lamongan.
Dalam rangka penumbuhan serta pembentukan kelompok tani/ternak di kabupaten lamongan, Disnakeswan Lamongan, melalui Bindang PPHP menyelenggarakan Sosialisasi Kelembagaan Peternak pada Jum'at(17/2), yang dilaksanakan di Desa Kanugrahan Kecamatan Maduran.Dalam kegiatan ini hadir Kepala Bidang PPHP, perwakilan DPRD Kab. Lamongan dari Komisi B, serta Kepala Desa dan peternak setempat.Diharapkan dari sosialisasi ini, para peternak dapat mengetahui prosedur dan syarat pembentukan kelompok ternak, sehingga kedepan dapat menumbuhkan serta terbentuk kelompok-kelompok ternak baru di Kabupaten Lamongan.
Bahan pangan asal hewan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) merupakan bahan pangan yang bebas dari kontaminasi berbahaya (kontaminasi fisik, kimia atau biologis), memiliki nilai gizi yang tinggi, tidak tercampur bahan lain, dan diolah berdasarkan syariat Islam sehingga halal untuk dikonsumsi, sehingga masyarakat merasa aman dalam mengkonsumsinya.Guna menambah pengetahuan masyarakat ajan jenis-jenis produk pangan yang layak untuk dikonsumsi, Disnakeswan Lamongan melalui Bidang Kesmavet menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Keamanan Pangan yang diselenggarakan di Desa Surabayan Kecamatan Sukodadi pada Jum'at (17/2) dan dihadiri oleh Kepala Bidang Kesmavet, perwakilan dari DPRD Lamongan, Pemerintah Kecamatan Sukodadi, dan Pemerintah Desa setempat.Dalam sosiaisasi ini, disampaikan materi tentang jenis serta ciri-ciri produk pangan asal hewan yang bersifat ASUH, yang aman dikonsumsi oleh masyarakat.Diharapkan melalui sosialisasi ini, masyarakat dapat lebih memilih produk asal hewan yang ASUH guna menunjang kesehatan masyarakat.