Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan kembali menggelar Festival Kupatan Tanjung Kodok 2025.
Acara tahunan, Festival Kupatan Tanjung Kodok 2025 ini dibuka Bupati Lamongan Yuhronur Efendi didampingi Wabup Lamongan Dirham Akbar Aksara.
Festival Kupatan Tanjung Kodok 2025 berlangsung meriah dan berlangsung di Parkir Timur Wisata Bahari Lamongan (WBL).
Festival ini berhasil menarik antusiasme besar dari masyarakat untuk turut serta meramaikan dan memeriahkan acara.
Sejak pukul 06.00, masyarakat telah memadati lokasi festival untuk mengikuti arak-arakan gunungan ketupat. Sebanyak 1.000 porsi ketupat gratis yang disediakan pun ludes dalam waktu singkat.
"Alhamdulillah, hari ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, kita dapat terus merayakan kegiatan ketupat ini. Antusiasme masyarakat sangat tinggi, dimulai dengan arak-arakan tumpeng dari desa-desa sekitar sejak jam 6 pagi. 1.000 porsi ketupat yang disediakan habis, dan gunungan tumpeng juga diperebutkan dengan gembira oleh masyarakat. Ini menunjukkan betapa antusiasnya masyarakat menyambut Festival Kupatan ini," ungkap Bupati Yuhronur Efendi, yang akrab disapa Pak Yes
Pak Yes juga menyampaikan bahwa, seperti yang dijelaskan oleh Kiai Dawam (tokoh ulama masyarakat setempat) dan KH. Abdul Ghofur (Pengasuh PP. Sunan Drajat), festival kupatan ini memiliki makna filosofis yang mendalam.
"Kiai Dawam dan Kiai Ghofur menjelaskan bahwa Festival Kupatan atau festival ketupat ini memiliki nilai filosofis yang sangat tinggi. Ketupat bermakna ngaku lepat (mengakui kesalahan), dan juga melambangkan laku papat (empat tindakan), yaitu lebar, lebur, labur dan luber. Makna dan nilai-nilai ibadah kita di bulan Ramadhan ini kita rayakan dalam bentuk Festival Kupatan, sekaligus menjadi momen untuk saling bermaaf-maafan dengan segala kerendahan hati," tambah Pak Yes.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan, Siti Rubikah, menjelaskan bahwa festival ini diselenggarakan tidak hanya untuk melestarikan budaya dan mempererat silaturahmi, tetapi juga untuk mempromosikan potensi wisata dan budaya Lamongan.
"Festival ini adalah bentuk komitmen kami dalam menjaga pertalian budaya dan meningkatkan sektor pariwisata daerah," jelasnya.