Memperingati Hari Jadi ke-79 Provinsi Jawa Timur tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Lamongan melaksanakan upacara di Halaman Pemkab Lamongan, Sabtu (1/210/2024).
Bertindak sebagai inspektur upacara Plt. Bupati Lamongan Abdul Rouf saat membacakan sambutan Pj. Gubernur Jawa Timur mengatakan, posisi strategis yang dimiliki Jawa Timur harus menjadi bridge builder nasional untuk terwujudnya Ibu Kota Nusantara.
Jalinan intensitas melalui kolaborasi semua pihak menjadi komitmen untuk memposisikan Provinsi Jawa Timur sebagai “Gerbang Nusantara Baru”. Terlebih, Jawa Timur telah menjadi hub Indonesia Timur melalui berbagai infrastruktur transportasi, serta lumbung pangan nasional.
“Sebagai lumbung pangan nasional, selama ini Jawa Timur juga mensuplai kebutuhan beras di 16 provinsi mitra di Indonesia. Bahkan, Jawa Timur masih
mempertahankan posisinya sebagai produsen padi terbesar di Indonesia selama empat tahun berturut-turut dari tahun 2020 – 2023,” kata Pak Rouf.
Capaian produksi padi Jawa Timur di tahun 2023 sebesar 9,71 juta ton GKG atau setara dengan beras sebesar 5,6 juta ton, dan berkontribusi sebesar 17,9% terhadap produksi padi nasional. Tentu hal tersebut tidak terlepas dari kontribusi kabupaten/kota yang turut mendukung ketahanan pangan nasional.
Sementara itu, Kabupaten Lamongan, dengan luas wilayah lebih dari 1,8 km2, kontributor PDRB Lamongan 30 persen berasal dari sektor pertanian. Menempati urutan ke 5 (lima) secara nasional dan nomor satu di Jawa Timur. Produksi padi Kabupaten Lamongan di tahun 2023 mencapai 1,1 juta ton. Ditambah produksi jagung sebesar 582,6 ribu ton, kedelai 13.213 ton, sorgum 1.476 ton, tebu 249,4 ribu ton, maupun lainnya.
Disisi lain untuk mendukung posisi Jawa Timur sebagai Gerbang Nusantara Baru, diperlukan catalyst change (perubahan katalis) dengan membekali diri di tengah perkembangan teknologi yang maju pesat. Lewat penguasaan teknologi, Pemerintah optimis catalyst change dapat terwujud, melalui dukungan program yang mendorong kecerdasan digital dan penguasaan teknologi mutakhir di masa depan.
“Lewat penguasaan teknologi, kita optimis catalyst change ini bisa terwujud, SDM Jawa Timur utamanya para generasi muda akan mampu melanjutkan estafet pembangunan dan bisa bersaing serta berkontribusi di tingkat global,” pungkasnya.