DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Arsip Artikel

Idul Adha 1444 H Momentum Kuatkan Ikhtiar dan Ketaqwaan Umat

Momentum hari Raya Idul Adha 1444 H dijadikan sebagai pengingat kembali bagi umat Islam untuk menguatkan ikhtiar dan keikhlasan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari karena setiap perbuatan di dunia akan mendapatkan balasan serupa dari Yang Kuasa. Setiap pelaksanaan Idul Adha pasti lekat dengan kisah Nabi Ibrahim yang diuji ketaqwaannya oleh Allah melalui perintah menyembelih putera kesayangannya Nabi Ismail yang harus dijadikan cerminan umat Islam dalam keseharian.Dari kisah tersebut berkelanjutan hingga saat ini dengan sebutan “berkurban”, di dalam agama Islam berkurban sudah ditetapkan menjadi sunnah muakad. Dalam pelaksanaan kurban bukan dilihat dari kuantitas hewan, melainkan sejatinya menguji keikhlasan setiap umat.Pada kesempatan yang mulia ini, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyerahkan hewan kurban usai menuanaikan sholat ied, Kamis (29/6) di Masjid Agung Lamongan. Dalam khutbah yang disampaikan Khotib KH. Chusnan pada sholat Idul Adha pagi ini menerangkan agar umat Islam yang memiliki kecukupan harta turut serta melaksanakan kurban karena berkurban bagian dari manifestasi ketaqwaan.“Islam mensyariatkan kurban bagi umat Islam yang berkecukupan harta karena berkurban merupakan manifestasi ketaqwaan,” terangnya dalam ceramahnya.Wakil Rois PWNU Jawa Timur itu juga mengajak untuk berikhtiar dalam menjalankan kehidupan dan memulai dengan niat yang jernih agar selalu mendapat ridho dari Allah.

Selengkapnya
Situs Jetis Akan Dijadikan Pusat Studi Kebudayaan Lamongan

Kabupaten Lamongan menyimpan ragam kebudayaan yang lekat dengan sejarah masa lampau. Salah satunya yang baru saja ditemukan ialah Situs Jetis atau situs Mbah Pendem, sesuai dengan namanya situs ini terletak di Kelurahan Jetis Kabupaten Lamongan.Telah dilakukan peninjauan sejak 2018 dan penanganan temuan temuan objek pada 8 Desember lalu, situs Jetis akan dijadikan sebagai pusat studi kebudayaan di Lamongan. Alasan yang mendasari ialah memenuhi kriteria cagar budaya berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 11 tahu  2010 tentang cagar budaya meliputi berusia lebih dari 50 tahun , mewakili masa gaya paling singkat 50 tahun, memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan , pendidikan, agama, dan kebudayaan, serta memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa."Terimakasih kepada Balai Pelestari Kebudayaan (BPK) XI yang sudah koordinasi terkait temuan di bidang kebudayaan. Situs Jetis atau situs Mbah Pendem saat ini diinterpretasikan sebagai kaki candi dengan keunikan tersendiri  terutama dari segi bahan. Kedepan situs Jetis akan kita jadikan sebagai pusat studi Lamongan yang berkaitan dengan kejayaan Majapahit dan Singosari masa lampau karena didalamnya mengandung nilai penting sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan kebudayaan," tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi pada paparan survei penyelamatan struktur batu putih di situs Jetis bersama Balai Pelestari Kebudayaan (BPK) XI, Selasa (27/6) di Ruang Kerja Bupati Pendopo Lokatantra.Dalam paparannya perwakilan Balai Pelestari Kebudayaan XI Muhammad Ichwan mengungkapkan tentang situs Jetis yang sudah dilakukan ekskavasi arkeologis melalui 10 galian kotak selama 5 haru mulai 23 sampai dengan 27 Juni 2023 secara arsitektural merupakan bagian dari batur atau kaki candi yang berdenah persegi dengan ukuran 12,5×12,5 meter. "Situs Jetis berupa kaki candi yang akan terusnkita gali karena memiliki potensi cagar budaya. Selanjutnya hasil dari survei penyelamatan ini akan digunakan sebagai bahan rekomendasi pelestarian lebih lanjut," ungkap Ichwan saat menyampaikan laporan.Secara rinci, Ichwan menerangkan bahwa situs Jetis memiliki nilai penting sejarah berkaitan dengan periode klasik Indonesia dan menjadi bukti perkembangan penting dalam sejarah kebudayaan masa Hindu-Buddha. Dari segi ilmu pengetahuan juga memiliki potensu untuk diteliti lebih lanjut dalam rangka menjawab masalah dalam bidang ilmu arkeologi, antropologi, sosial, agama, seni, arsitek dan lainnya. Begitupun dari segi pendidikan dapat digunakan sebagai bahan edukasi kepada pelajar. Dari segi agama sangat mewakili agama Hindu dna Buddha. Dan dari nilai kebudayaan dapat mewakili identitas masyarakat Kabupaten Lamongan.Yang lebih menarik ialah arsitektural situs Jetis berbahan batu putih yang sangat langka sebagai bahan dasar candi. Sampai saat ini baru ditemukan di Lamongan dan Candi Pataan.

Selengkapnya
SLPHT Cetak Petani Mandiri

Program sekolah lapang pengelolaan hama dan penyakit terpadu (SLPHT) dengan menerapkan manajemen tanaman sehat (MTS) berhasil cetak petani mandiri di Lamongan, khususnya petani padi Desa Prijekngablak Kecamatan Karanggeneng. Dapat dikatakan sebagai petani mandiri bilamana mampu memanfaatkan secara optimal sumberdaya alam, tenaga, modal, dan teknologi yang ada pada lingkungan sekaligus mampu meningkatkan kesejahteraannya. Terbukti dari hasil panen padi kali ini produktivitasnya mencapai 9,46 ton dari lahan 104 hektar yang menetapkan program SLPHT. Pasalnya Desa Prijekngablak sempat mengalami gagal panen selama 3 tahun berturut-turut.Hadirnya SLPHT merupakan solusi bagi petani agar dapat meminimalisir biaya produksi pertanian namun tetap memiliki produksi maksimal karena petani saat ini sebagai penyumbang angka kemiskinan tertinggi di pedesaan. Selain itu juga sebagai jalan keluar dari fenomena kelangkaan pupuk dan pengurangan subsidi pupuk. Upaya yang dilakukan merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam menjaga  ketahanan pangan di Lamongan, sekaligus antisipasi krisis pangan."Ketahanan pangan merupakan hal penting untuk dijaga, terlebih Kabupaten Lamongan sebagai lumbung pangan Nasional. Di tengah permasalahan pada bidang pertanian mulai kelangkaan pupuk, harga pupuk yang mahal dan lain sebagainya petani Lamongan harus bisa berjuang dan berinovasi untuk mencapai kesejahteraannya, salah satunya dengan adanya sekolah lapang ini. Saat ini juga diwajibkan alokasi dana desan sebesar 20% untuk ketahanan pangan, hal tersebut merupakan komitmen kami untuk mensejahterakan petani. Yangmana berpotensi menghadirkan ketahanan pangan di Lamongan," tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat melakukan panen raya padi, Selasa (27/6) di Desa Prijekngablak Kecamatan Paciran.Selanjutnya orang nomor 1 di Lamongan meminta agar petani di seluruh Kabupaten Lamongan dapat mengimplementasikan program SLPHT dan MTS agar menjadi petani yang mandiri dan sejahtera.Program yang dicetuskan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupeten Lamongan ini sudah melakukan pertemuan sebanyak 25 kali dengan mengajarkan materi mendasar tentang agro ekosistem pertanian hingga pembuatan pupuk organik.Diterangkan oleh penyuluh SLPHT Khamim bahwa hal utama yang harus ditekankan ialah sumber daya manusia (sdm) agat memiliki keterbukaan pemikiran tentang manajemen tanaman sehat. Lalu dilanjutkan dengan penyampaian terkait cara efesiensi usaha tani hingga diversifikasi usaha tani."Jadi pertama yang kita lakukan ialah manajemen sdm agar memahami tentang manajemen tanaman sehat, setelah itu baru kita lanjutkan pada materi cara efesiensi usaha tani hingga diversifikasi usaha tani," terang Khamim saat ditemui.Pada Desa tersebut juga dilakukan petak studi yang membandingkan hasil penanaman menggunakan metode organik dan non organik. Diungkapkan oleh salah satu petani Desa Prijekngablak Muslik bahwa hasil produktivitas padi sungguh signifikan mulai dari terhindar hama saat penanaman dan hasil yang lebih besar jumlahnya.Penanaman padi yang dimulai pada bulan Maret lalu menggunakan varietas 32 dan MR dan menggunakan pupuk organik jenis PGPR (Plant Growth-Promoting Rhizobacteria), POC (pupuk organik cair), dan lainnya.

Selengkapnya
103 Anak Ikuti Khitan Massal Gratis

Pemerintah Kabupaten Lamongan gelar khitan massal gratis yang di ikuti 103 anak di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan. Khitan massal yang kedua kalinya digelar dalam rangka hari jadi Lamongan disambut antusiasme anak-anak Lamongan dari usia 5-14 tahun dari berbagai wilayah Lamongan.Melihat hal tersebut, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, merasa bangga dan senang kegiatan yang di selenggarakan TP PKK Kabupaten Lamongan, Dinkes Lamongan, PPNI, dan stekholder lainnya, mendapat sambutan baik dari anak maupun orang tua. Sebab, menurut Bupati Yes, khitan dapat menjadikan tubuh lebih sehat.“Sunatan massal atau sunat menjadi bagian penting dari kehidupan anak-anak, dimana ini bisa menjadi tanda mulainya anak menjadi dewasa, dengan sunat anak akan menjadi lebih sehat, dan semoga nanti bisa pintar, cerdas, dan badannya kuat,” tutur Bupati Lamongan.Secara medis, khitan atau sunat dapat menghindarkan diri dari resiko terjangkit penyakit kelamin, sehingga, sunat tidak hanya menjadi syariat seorang muslim dalam ketaatan menjalankan agama islam, namun juga baik bagi kesehatan anak dimasa depan. Capaian peserta khitan dengan tenik laser yang melebihi kuota tersebut, kata Bupati Yes, tidak menutup kemungkinan tahun depan Pemkab Lamongan akan menambah kuota peserta sunat massal.“Ini sangat luar biasa, antusiasme anak-anak yang mengikuti sunatan massal, bahkan ini tadi tidak hanya 100 anak tapi 103 anak yang ikut, senang bisa melihat anak-anak mengikuti sunatan massal, kedepan insyallah tidak menutup kemungkinan akan kita tambah, bahkan sudah ada yang daftar untuk tahun depan, karena takut todak kebagian kuota,” ungkap Bupati Yes.Untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak-anak, telah disiapkan tempat terpisah bagi anak yang dirasa takut, sehingga dapat didampingi dengat baik, sekaligus untuk mengurangi agar tidak terpengaruhnya anak anak yang lain saat melihat temannya menangis. 103 anak yang mengikuti khitan massal mendapatkan uang saku, tas sekolah, sarung, sertifikat, serta obat-obatan. Selain itu, apabila terjadi kendala setelah khitan massal, para orang tua dan anak dapat berkonsultasi melalui contact person yang tertera dalam obat maupun dapat berkonsultasi ke puskesmas, polindes, ponet, secara gratis.Kegiatan tersebut juga menggandeng tim medis dari RS RSUD Dr. Soegiri sebanyak 2 orang, tenaga medis Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Lamongan 20 orang, dan tenaga medis pembantu dari mahasiswa Universitas Muhammadiah Lamongan 20 orang.

Selengkapnya
Raih Penghargaan Ibangga 2023 Dari Gubernur Jatim

Indeks pembangunan keluarga atau Ibangga award merupakan ajang penghargaan untuk mengukur kualitas keluarga. Ajang penghargaan pertama kalinya di Indonesia ini digelar oleh Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur yang diyakini dapat membentuk kualitas sumber daya manusia berkualitas untuk kedepannya.Setelah berhasil masuk kategori 5 besar dalam babak sebelumnya, kini Pemerintah Kabupaten Lamongan dinobatkan sebagai juara 1 dalam ajang penghargaan Ibangga Award 2023. Penghargaan dari Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang diserahkan melalui Sekretaris Daerah Jawa Timur Adhy Karyono kepada Bupati Lamongan Yuhronur Efendi pada kegiatan pembukaan kongres perempuan ke XXX dalam rangka memperingati hari keluarga Nasional (Harganas), Senin (26/6) di Hotel Novotel Samator Surabaya.Sebelumnya, Kota Soto telah menjalankan beberapa rangkaian penilaian, salah satunya penilaian lapangan yang dilaksanakan pada pekan lalu di 5 titik sekaligus  dengan menunjukkan beberapa program unggulan untuk memberikan dukungan akan kesejahteraan keluarga di Lamongan diantaranya ada sekolah orang tua hebat (SOTH), home care servise (HCS), dan sekolah lansia tangguh (Selantang).Selain itu, Lamongan juga telah memenuhi 3 dimensi kriteria pengukuran Ibangga award 2023 yang mencakup dimensi ketentraman yang terdiri dari kegiatan ibadah, legalitas keluarga, jaminan kesehatan, keharmonisan keluarga yang relevan dengan program Yakin Semua Sejahtera, 100% layanan berkualitas, Lamongan Sehat, dan Perintis (Pendidikan terintegrasi dan gratis), dimensi kemandirian meliputi pemenuhan kebutuhan dasar, jaminan keuangan, keberlangsungan pendidikan, kesehatan keluarga, dan akses media online relevan dengan program prioritas Yakin Semua Sejahtera, UMKM naik kelas, Perintis, Lamongan Sehat, 100% layanan publik berkualitas, dan dimensi kebahagiaan terdapat interaksi keluarga dan interaksi sosial yang linier dengan program prioritas Yakin Semua Sejahtera, Perintis, dan Lamongan Sehat. Ketiga dimensi tersebut sudah tercakup dalam 5 misi yang diusung Kabupaten Lamongan, tepatnya pada misi nomor 2 yakni sumber daya unggul dan berdaya saing dan misi nomor 4 yaitu harmonisasi dan kesejahteraan sosial.Pada kesempatan tersebut, Adhy Karyono menuturkan bahwa ketahanan keluarga merupakan merupakan pilar pertama dan utama bagi ketahanan bangsa. Karena kualitas hidup keluarga mencerminkan kualitas kehidupan bangsa. Terlebih pada 3 tahun belakangan di Jawa Timur masih dominan dengan kasus pernikahanan pada anak dan perceraian. “Ketahanan keluarga memiliki fungsi utama bagi ketahana bangsa, dan di dalam keluarga terdapat tokoh utama yang juga memiliki peran besar yakni perempuan. Maka dari itu perempuan harus memiliki ragam informasi, pendidikan, dan nilai moral untuk mendukung sebuah ketahanan keluarga.Selanjutnya, PLT. Dinas Pemberdayaan perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur Restu Novi Widiani memaparkan tujuan utama diadakannya kegiatan ini dan ajang penghargaan Ibangga 2023 ialah meningkatkan kapasitas mitra  dan organisasi masyarakat dalam rangka memperkuat ketahanan dan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan 8 fungsi keluarga  dalam Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yakni fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi dan pembinaan lingkungan“Sebelumnya terimakasih kepada 5 daerah (Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Sidoarjo, dan Kota Madiun) yang memiliki komitmen tinggi dalam pembangunan keluarga di Jawa Timur, karena tujua kami ialah ingin meningkatkan kapasitas mitra  dan organisasi masyarakat dalam rangka memperkuat ketahanan dan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan 8 fungsi keluarga  dalam Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK),” terang Restu Novi dalam laporan yang disampaikan.Kongres yang digelar selama 2 hari kedepan merupakan media serta wadah untuk menampung suara perempuan di Jawa Timur. Didalamnya akan fokus membahas kasus perkawinana anak dan perceraian.

Selengkapnya
Desa Banjarejo Pilot Project Pengentasan Stunting Pemkab Lamongan

Komitmen Pemerintah Kabuapaten Lamongan menanggulangi permasalahan stunting terus digencarkan, melalui Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kabupaten Lamongan membentuk gerakan pilot project peduli stunting di Desa Banjarejo, Sukodadi, Lamongan.Dalam kunjungan kerja, pada Senin (26/6/2024), Puji Dariani M Nalikan, saat mewakili Ketua TP PKK Lamongan, Anis Kartika Yuhronur Efendi, meminta komitmen bersama untuk menjalankan pengentasan stunting di Lamongan khususnya di Desa Banjarejo.“Ibu tolong enggeh, anaknya benar-benar diperhatikan setiap apa yang dikonsumsinya, tidak boleh makan jajan kemasan, pastikan makan-makanan bergizi, dan saya minta juga komintemen bersama, bantuan CSR yang diberikan dari JNE ini benar-benar dimanfatkan secara optimal, jadi mohon TPK (Tim Pendamping Keluarga) dan ibu-ibu, memastikan dan memberikan anak-anak makanan yang bergizi,” kata Ketua Darma Wanita Persatuan Kabupaten Lamongan.Menurut Puji, dana CSR JNE sejumlah 10 juta yang telah diberikan kepada Desa Banjarejo menjadi dorongan stekholder dalam pengentasan stunting di Lamongan. Bantuan tersebut akan disalurkan kepada 26 anak berupa makan siang setiap hari selama 3 bulan.“Fokuskan bantuan ini untuk stunting, apabila dana mencukupi untuk bayi stunting cover seluruhnya, kalau seandainya tidak memenuhi nanti akan kita fokuskan untuk beberapa bayi saja bagaimana agar ini bisa berkurang kalau bisa tuntas tidak ada lagi stunting, tapi insyallah kita yakin dapat tercover semua,” ujarnya.Selain mendapatkan bantuan dana CSR dari JNE, Desa Banjarejo juga mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Lamongan berupa kebutuhan pokok anak. Melihat hal tersebut, Kepala Desa Banjarejo Tasaji mengapresiasi, sekaligus menjadi momentum pengoptimalan pengentasan stunting. “Terima kasih atas bantuan nanti akan kami berikan kepada anak-anak kita yang stunting. Terima kasih telah menjdikan desa kami menjadi pilot project, dengan adanya pilot project alhamdulillah kami menjadi semakin semangat dan semoga Banjarejo terbebas dari stunting, atas nama Pemdes Banjarejo, kami mendukung sepenuhnya program yang ada di kabupaten maupun provinsi untuk pengentasan stunting,” ucap Tasaji.

Selengkapnya