Berita
09 November
2024
EMPAT SISWA LAMONGAN DIUNDANG KE SINGAPURA, SIAP BERTANDING TAHUN DEPAN?
Lamongan, Jawa Timur – Empat siswa asal Lamongan berkesempatan menyaksikan langsung gelaran Tech Kids Grand Prix ASEAN 2024 di Singapura, sebuah ajang bergengsi kompetisi pemrograman tingkat internasional. Keempat siswa tersebut adalah Muhammad Gustav Revan (SMPN 1 Lamongan), Erine Ayudia Prithadevy (SDN IV Made), Ali Hisyam Ahmad (Sekolah Alam Citra Insani), dan Sayyidatuz Zaskiyah Ad'ifah (MI Murni Sunan Drajat).
Acara yang digelar pada 8 November 2024 ini menjadi ajang unjuk gigi bagi para finalis dari berbagai negara ASEAN, termasuk Indonesia. Mereka mempresentasikan hasil karya aplikasi atau game yang telah mereka buat.
"Melihat langsung kreativitas siswa-siswa dari negara lain sangat menginspirasi," ujar Ali Hisyam Ahmad, salah satu siswa yang ikut menyaksikan. "Mereka punya ide-ide yang sangat bagus, seperti membuat aplikasi untuk membantu orang sakit atau game edukasi."
Koji Ueda, Direktur Sprix Office Indonesia, mengungkapkan bahwa pengalaman ini diharapkan dapat memotivasi siswa Lamongan untuk lebih giat belajar coding. "Tahun depan, kami berharap ada siswa Lamongan yang bisa ikut serta dalam kompetisi ini dan mengharumkan nama Indonesia," ucapnya.
Rombongan siswa Lamongan didampingi Mr. Koji (Perwakilan Sprix), Dr. Chusnu Yuli Setya (Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan). dan Imamaturoki'in, S.Pd., MM. (Kabid SD Dinas Pendidikan Kabbupaten Lamongan)
Lamongan Siap Jadi Pusat Pengembangan Coding
Melihat potensi besar dari dunia coding, Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan berencana untuk mengintegrasikan pembelajaran coding ke dalam kurikulum sekolah. "Kami melihat tren pendidikan ke depan adalah mengajarkan anak bahasa pemrograman atau coding," kata Chusnu Yuli Setyo, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan.
Rencana ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak. Imamaturokiin, Kabid Pendidikan SD, menambahkan, "Lamongan harus berani mengawali secara serentak pelajaran coding tahun depan. Jangan sampai kita ketinggalan dengan anak-anak dari negara lain."
Pelajaran dari Singapura
Dari ajang Tech Kids Grand Prix ASEAN 2024, terdapat beberapa pelajaran berharga yang bisa diambil, terutama terkait dengan kreativitas dan inovasi anak-anak. "Ide-ide anak-anak jagoan coding ini sangat orisinil dan kreatif," kata Imamaturokiin. "Misalnya, ada yang membuat game untuk membantu orang dengan demensia. Ini menunjukkan bahwa coding tidak hanya sekadar membuat aplikasi, tetapi juga bisa digunakan untuk memecahkan masalah sosial."
Langkah Selanjutnya
Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan akan segera membentuk tim kecil untuk menyusun rancangan pembelajaran coding yang sesuai untuk siswa. Harapannya, dengan adanya program ini, siswa Lamongan dapat berkompetisi di tingkat nasional maupun internasional. "Kami ingin siswa Lamongan tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga menjadi pencipta teknologi," tutup Chusnu Yuli Setyo.