LAMONGAN - Hari Pers Nasional jadi momen refleksi bagi dunia jurnalistik untuk terus mengedepankan prinsip independensi, objektivitas, dan keberpihakan pada kebenaran.
PERS adalah institusi atau media yang mengumpulkan, menulis, mengedit dan menyiarkan berita atau informasi kepada publik, baik melalui media cetak, elektronik, maupun digital. Pers berperan sebagai penyampai informasi, kontrol sosial dan wadah opini publik.
Hari Pers Nasional (HPN) merupakan momen penting bagi insan Pers di Indonesia. Perayaan ini bukan sekedar ceremony, tetapi juga menjadi ajang refleksi tentang kebebasan pers, peran media dalam demokrasi, serta tantangan yang dihadapi industri jurnalistik.
Menurut penjelasan di laman PWI, logo HPN 2025 menampilkan bekantan yang mengenakan laung (ikat kepala khas Banjar) dan pakaian adat Banjar yang terbuat dari beludru.
Setiap elemen dalam logo Hari Pers Nasional 2025 memiliki makna dan filosofi yang mendalam, yaitu:
1. Laung atau ikat kepala merupakan simbol tradisional pria Banjar.
2. Pakaian adat dari bahan beludru mencerminkan kemewahan budaya lokal.
3. Motif galung pancar matahari pada baju melambangkan keteguhan, kebaikan, dan keberuntungan.
4. Motif naga dan kelabang pada baju mencerminkan kekuatan dan keberuntungan.
5. Kepala Sabuk Intan yang dikenakan ikon bekantan merupakan representasi alam Kalimantan Selatan.
6. Seikat padi di tangan kiri melambangkan peran pers sebagai mitra pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan dan swasembada pangan.
7. Pena di tangan kanan menggambarkan keteguhan insan pers dalam menjunjung tinggi kebebasan, kecerdasan, kreativitas, dan profesionalisme.