Berita
24 September
2024
SIAP SUKSESKAN SURVEI STATUS GIZI INDONESIA (SSGI) 2024, PEMKAB LAMONGAN ADAKAN RAPAT KOORDINASI
LAMONGAN – Memastikan kelancaran dan keberhasilan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 di Kabupaten Lamongan, Pemerintah Kabupaten Lamongan menggelar rapat koordinasi di Aula Gajah Mada lantai 7 Gedung Pemkab Lamongan, Selasa (24/09/2024).
SSGI tahun 2024 di Kabupaten Lamongan direncakan akan dilaksanakan pada tanggal 30 September sampai dengan 16 November 2024 dengan melibatkan berbagai institusi sebagai tim koordinator yaitu Dinas Kesehatan Lamongan, Bappelitbangda Lamongan, DPPKB Lamongan dan Dinas PMD Lamongan, sedangkan pelaksana survei akan dilakukan oleh pihak ketiga, yakni dari PT Superintending Company of Indonesia (Sucofindo).
Rakor Persiapan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) hari ini dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan, Drs. Moh. Nalikan, MM dan dihadiri Camat lokus Kabupaten Lamongan, Kades dibeberapa wilayah lokus Kabupaten Lamongan, Kepala Puskesmas, Bidan serta ahli gizi puskesmas.
Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan mengungkapkan bahwa “Angka stunting di Kabupaten Lamongan sempat mencapai 27,05 persen ditahun 2022. Dengan berbagai kolaborasi pentahelix angka tersebut mengalami penurunan secara drastis menjadi 9,4 persen pada 2023, kedepan kita targetkan turun hingga 6 persen dengan adanya survei SSGI ini”, tutur Nalikan saat membuka rakor.Disusul sambutan dari Kepala Bappelitbangda Kabupaten Lamongan Sujarwo, ST., MM dijelaskan bahwa “Tujuan umum dari kegiatan SSGI ini adalah untuk mengetahui gambaran status gizi balita stunting, wasting, underweght, dan overweight serta determinannya. Dengan mengukur prevalensi stunting, wasting, underweight dan overweight pada balita serta memperoleh informasi capaian indikator intervensi gisi spesifik dan intervensi gizi sensitif”, ungkap Sujarwo.
Dalam sambutan Kepala Dinas PMD Kabupaten Lamongan, Joko Raharto, S.STP., M.AP meminta kekompakan dan kerjasama “Kepada seluruh Pemerintah Desa terutama yang menjadi lokasi fokus (lokus) SSGI untuk dapat mendukung pelaksanaan kegiatan survei terutama Kades, Perangkat Desa, Bidan Desa serta dari pihak Puskesmas diharapkan dapat mendampingi petugas survei SSGI”, tutur Joko Raharto.
Kepala DPPKB yang diwakili oleh Kabid Ketahanan dan Keluarga Sejahtera, dr. Hilda menerangkan kedepan akan ada sekitar 1.036 TPK (Tim Pendamping Keluarga) yang terdiri dari unsur dalam tim yakni Bidan/Nakes, Kader PKK, Kader KB/ Kader Pembangunan lainnya.
Pada sambutan yang terakhir disampaikan oleh Direktur RSUD Dr. Soegiri Lamongan yang sekaligus sebagai Plt. Kepala Dinas Kesehatan, dr. Moh. Chaidir Annas, M.Mkes., M.EK menjelaskan bahwa “apa yang harus dilakukan?... Memastikan semua sasaran ada dan terdata, mendampingi proses pengukuran dan tanya jawab, Memastikan sasaran mengerti dan faham apa yang ditanyakan oleh Enumerator serta melakukan koordinasi dengan lintas sektor yang lain (jika diperlukan) agar kegiatan SSGI di Kabupaten Lamongan berjalan dengan lancar dan sukses” pungkas Chaidir Annas.