DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN KABUPATEN LAMONGAN

Berita

Berita 06 Januari 2025

PEMKAB LAMONGAN UPAYAKAN 20% DANA DESA UNTUK PERTANIAN

Pemerintah Kabupaten Lamongan mengupayakan tahun 2025 anggaran dana desa 20 persen difokuskan untuk pertanian. Hal tersebut di utarakan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat audiensi dengan Universitas Muhammadiah Gresik, di Ruang Kerja Bupati, Senin (6/1/2024).

“Tekananya pada dana desa kita buat kelas-kelas lapang yang bisa formal dan non formal yang penting ada target capaian pertaniannya bisa pengalaman tentang SPLT (sekolah pelatihan lapang terpadu),” tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes.

Pak Yes menyebut, rencana sekolah lapang ini sebagai langkah untuk mendampingi petani Lamongan dalam bertani. Saat ini petani di Kabupaten Lamongan pada uumumnya menjalankan profesi petani hanya sebatas mencukupi kebutuhan bukan untuk berwirausaha.

Dengan cara-cara tradisional dan kurangnya pengetahuan dalam mengembangkan usaha menjadi keterbatasan untuk kemakmuran petani. Sehingga diharapkan adanya kelas lapang mampu mendampingi petani mulai pemilihan bibit, penanaman, pemupukan, perawatan, pengendalian hama, hingga pemanenan.

“Permasalahnnya kita tidak hanya infrastruktur tetapi juga sumber daya manusia. Kalau berbicara alsintan (alat dan mesin pertanian) sudah berapa ratus yang kita berikan, pupuk juga sudah tidak lagi, masa tanam juga banyak. Tetapi pendampingan, apalagi petani kita itu sangat percaya dengan pendamping, penyuluh, sedangkan SDMnya ini mulai menurun,” ucap Pak Yes.

Sementara itu, Dosen Universitas Muhammadiyah Gresik Bachtiar Febrianto mengungkapkan, pengaktifan kembali koperasi unit desa (KUD) tani, menjadi salah satu dukungan dalam manajemen usaha pertanian masyarakat.

Kepala Dinas Petanian Kabupaten Lamongan Moch Wahyudi mengungkapkan, dari tahun 2016 hingga saat ini terdaftar ada 20 desa yang memiliki sekolah lapang atau penyluhan. Jumlah tersebut akan ditingkatkan pada tahun ini.

“Bukan hanya pembelajaran saat ini, tapi pendampingan yang sangat di butuhkan karena kalau tidak di dampingi cara bertaninya akan kembali dan tidak terawat kembali,” pungkasnya.