GERDAL OPT, KAWAL PADI SEDARI AWAL
Lamongan(11/05/2023) – Penyakit kresek atau tanah yang tidak sehat berawal dari adanya genangan yang ditimbulkan oleh hujan terus menerus. Sehingga dampaknya menjadi tidak sehat dan mudah terkena jamur maupun bakteri. Kemudian tanaman padi mulai terkontaminasi oleh bakteri Xanthomonas oryzae atau pada umumnya disebut Hawar Daun Bakteri (HWD). Kata Petugas Pengendali Organisme Penganggu Tumbuhan (POPT) Bapak Mastur saat pelaksanaan Gerakan Pengendalian (Gerdal) Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) bersama di Desa Tunggun Jagir Kecamatan Mantup.
Dijelaskan, bakteri ini menyerang baik pada fase vegetatif maupun generative. Selanjutnya bakteri ini menginfeksi tanaman mulai stomata daun, kemudian masuk ke klorofil dan merusak daun, sehingga secara fisik jika terjadi serangan daun akan terlihat kuning dan lama kelamaan tanaman akan mati.
“Jika tidak segera dikendalikan dengan penyemprotan menggunakan Agen Hayati, tanaman padi akan terinfeksi secara keseluruhan selanjutnya tanaman padi akan mati”, Kata beliau.
Sementara, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Bu Devi menyampaikan, pada kegiatan ini petani mendapatkan bantuan Agen Hayati PGPR dan Tricoderma dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan
Diharapkan, dengan adanya stimulant seperti ini petani lebih menyadari bahwa pengendalian hama dan penyakit pada tanaman tidak melulu memakai pestisida kimia saja. Dalam mengendalikan OPT tetap diperhatikan dampak negatifnya bagi lingkungan, agar keseimbangan lingkungan terjaga dan lestari”, ujarnya
Lebih lanjut pihaknya menghimbau kepada petani untuk melakukan gerdal mandiri setiap 2 minggu sekali. “Pengendalian gerdal bisa menggunakan Agens Pengendali Hayati (APH) lain, baik dengan PGPR atau pupuk organik cair maupun paeny bacillus. Pembutan PGPR ini bisa dibuat secara kelompok agar lebih efektif dan mudah", pungkasnya