DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN KABUPATEN LAMONGAN

Berita

Berita 10 Desember 2024

FGD PENGHITUNGAN PRODUKSI PADI MENGGUNAKAN METODE KSA (Kerangka Sampling Area)

Lamongan, 9 Desember 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lamongan, bersama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian Kabupaten Lamongan, menggelar Focus Group Discussion (FGD) mengenai penghitungan produksi padi dengan menggunakan metode Kerangka Sampling Area (KSA). FGD ini bertujuan untuk meningkatkan akurasi data produksi padi di Kabupaten Lamongan, yang menjadi salah satu komoditas utama pertanian di wilayah Kabupaten Lamongan.

Acara yang diadakan di kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab. Lamongan ini dihadiri oleh perwakilan dari masing-masing lembaga terkait,  serta sejumlah ahli statistik dan pertanian. Dalam diskusi ini, para peserta membahas secara mendalam tentang bagaimana metode KSA dapat diimplementasikan dalam pengumpulan dan pengolahan data pertanian, khususnya dalam menghitung produksi padi dengan lebih akurat.

Metode KSA sendiri adalah pendekatan yang digunakan untuk mengumpulkan data statistik dengan membagi area pertanian menjadi sejumlah sampel representatif. Setiap area ini kemudian dianalisis untuk mengestimasi total produksi padi di Kabupaten Lamongan. Proses ini dinilai lebih efisien dan menghasilkan data yang lebih tepat dibandingkan dengan metode tradisional yang hanya mengandalkan laporan dari petani.

Dari sisi teknis, penghitungan produksi padi menggunakan KSA melibatkan proses pemilihan sampel yang dilakukan dengan hati-hati, agar area yang terpilih benar-benar mewakili kondisi pertanian di seluruh wilayah Lamongan. Para petani di area sampel kemudian diwawancarai untuk memperoleh informasi terkait produksi padi yang mereka hasilkan.

Melalui upaya kolaboratif ini, diharapkan Kabupaten Lamongan dapat menghasilkan data yang lebih akurat dan dapat digunakan untuk merencanakan kebijakan yang lebih efektif dalam mendukung sektor pertanian dan ketahanan pangan di daerah tersebut. FGD ini juga diharapkan menjadi awal dari kerja sama yang lebih erat antara BPS dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dalam memperbaiki sistem pengumpulan data pertanian di masa depan.