DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN KABUPATEN LAMONGAN

Berita

Berita 21 Agustus 2024

JALAN USAHA TANI, PERMUDAH AKSESBILITAS PETANI KE LAHAN PERTANIAN

JALAN USAHA TANI, PERMUDAH AKSESBILITAS PETANI KE LAHAN PERTANIAN

Jalan usaha tani (JUT) adalah jalan yang dibangun oleh pemerintah atau masyarakat dengan tujuan untuk memudahkan transportasi dan aksesibilitas ke lahan pertanian. Jalan ini biasanya menghubungkan antara lahan pertanian dengan jalan raya utama, serta menghubungkan antara lahan pertanian dengan sumber daya pertanian seperti irigasi dan input pertanian lainnya. Jalan usaha pertanian memiliki peran penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian, mempermudah transportasi hasil pertanian dan aksesibilitas ke lahan pertanian, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat di sekitar lahan pertanian.

Melihat pentingnya keberadaan Jalan Usaha Tani, Pemkab Lamongan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian setiap tahunnya mengupayakan untuk membangun JUT di 27 Kecamatan di Kabupaten Lamongan. Untuk tahun Anggran 2024 ini terdapat 94 titik JUT yang di bangun di Kabupaten Lamongan. JUT yang dibangun ini akan memberikan manfaat langsung ke sekitar lahan pertanian dan perkebunan di wilayah Kabupaten Lamongan.

Pengerjaan Jalan Usaha Tani diawali persiapan lahan dengan melakukan pengurugan pasir batu (sirtu) agar dasar badan jalan padat dan rata terlebih dahulu. Pada saat persiapan lahan sebelum pengerjaan proyek, dilakukan kerja bakti oleh masyarakat maupun kontraktor yang mengerjakan. Pembangunan Jalan Usaha Tani di Kabupaten Lamongan sendiri mulai di kerjakan pada awal bulan Agustus ini, mengingat cuaca kering yang mendukung.
 
pengerjaan Jalan Usaha Tani dalam hal penggerjaanya bisa menggunakan beton yang yang dicampur secara manual menggunakan mesin molen atau menggunakan beton ready mix. Namun jika kondisi lahan JUT yang sempit, ready mix terpaksa dilangsir menggunakan mobil bak kecil yang membawa beton cor dari ujung menuju ke lokasi pengerjaan proyek. Penggunaan ready mix ini dipilih dengan alasan efisiensi dan efektifitas pekerjaan serta agar bisa diperoleh campuran beton yang konsisten sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan.