FARM FIELD DAY PENERAPAN TEKNOLOGI HIDROPONIK MELON
FFD PENERAPAN TEKNOLOGI HIDROPONIK MELON
Pembangunan pertanian di kabupaten lamongan adalah salah satu program prioritas, dengan program lumbung pangan lamongan. selain potensi komoditas tanaman pangan terutama padi, jagung , kedelai dan juga komoditas diversifikasi yakni sorghum , komoditas hortikultura juga berkembang dengan baik di lamongan diantaranya jenis sayuran buah semusim seperti melon, semangka, bawang merah maupun buah tahunan seperti mangga dan durian.
Salah satu komoditas yang sedang berkembang dan naik adalah melon baik yang ditanam di lahan (tegal/sawah) dan juga lahan berupa green house atau smart green house. pada tahun 2023 produksi melon mencapai 9.300 kuintal atau 930 ton sedangkan di tahun 2024 sampai bulan juni sudah mencapai 3.845 kuintal atau 384,5 ton, luas tanam sampai bulan juni adalah 60 hektare dengan luas panen mencapai 34, 3 hektare. rata-rata produktivitas melon di tahun 2024 adalah 112,16 ku/ha atau 11,22 ton/ha.
Perkembangan teknis budidaya melon adalah penerapan teknologi hidroponik melon, pada tahun 2024 ini dinas pertanian dan ketahanan pangan provinsi jawa timur bersama dinas ketahanan pangan dan kabupaten lamongan melaksanakan penerapan teknologi hidroponik di kelompok tani melati putih widhe sendangharjo desa sendangharjo kecamatan brondong.
Dinas ketahanan pangan dan pertanian berupaya untuk melakukan pendampingan dan pendampingan untuk meningkatkan produksi melon baik ditanam di lahan ataupun dengan greenhouse/smart green house.
Upaya-upaya untuk meningkatkatkan capaian produksi melon khususnya dan komoditas hortikultura lainnya pada umumnya dimulai dari sisi budidaya tanaman sampai peningkatan nilai tambah dan kualitas produk yang dihasilkan, artinya sl gap dan sl ghp sangat diperlukan dan harus dilaksanakan secara reguler sebagi bagian iseminasi berbudidaya melon yang baik pada khususnya, dan komoditas hortikultura yang lain pada umumnya.
Dengan potensi tanaman melon di kabupaten lamongan, harus dilakukan upaya optimal melalui hulu hilir pertanian, selain itu peningkatan kapasitas kelembagaan petani juga diperhatikan dengan inisiasi dan pembinaan. hal ini tentunya akan bisa diraih apabila ada pembinaan, pelatihan dan satu gerakan bersama semua stake holder. dengan kolaborasi inklusif mari kita wujudkan pertanian amongan yang semakin maju, mandiri, dan tangguh (mantap) demi kejayaan lamongan yang berkesinambungan.
JAGA PANGAN JAGA MASA DEPAN