GERAKAN PANGAN MURAH UPAYA PEMERINTAH STABILKAN HARGA KEBUTUHAN POKOK
Sebagai upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan sekaligus untuk pengendalian inflasi, berbagai cara telah dilakukan salah satunya yakni adanya Gerakan Pangan Murah (GPM) oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur. Sudah digelar di berbagai daerah di Jawa Timur, kali ini Senin (18/9) Lamongan terpilih sebagai lokasi digelarnya GPM, tepatnya di Alun-alun Kota Lamongan, dimana kegiatan ini berhasil menarik minat dan antusias tinggi dari masyarakat sekitar untuk dapat berbelanja kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah.
Membuka pelaksanaan GPM di Lamongan, Bupati Yuhronur Efendi mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah menempatkan kegiatan GPM ini di Lamongan. Diungkapkan beliau bahwa berbagai upaya juga terus dilakukan Pemkab Lamongan dalam pengendalian inflasi, diantaranya yakni operasi pasar dan monitoring stok bahan pangan.
“Alhamdulillah daya beli masyarakat ini terkendali, kenaikan harga beras di Lamongan juga segera cepat terkendalikan, sudah hampir sama dengan HET (Harga Eceran Tertinggi) yang ditetapkan yakni Rp. 10.900. Upaya-upaya terus kita lakukan sehingga masyarakat bisa membeli bahan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau, terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam terselenggaranya acara ini,” ucap Pak Yes.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Dydik Rudy Prasetya, mengatakan bahwa akhir-akhir ini kenaikan bahan pangan cukup signifikan, diantaranya komoditas beras yang di beberapa wilayah hingga mencapai harga Rp. 12.000 bahkan Rp. 12.600 untuk beras medium. Ditambahkan beliau, saat ini produksi beras di tahun 2023 pada periode yang sama mulai Agustus 2022 hingga Agustus 2023 sebenarnya lebih tinggi 9,2 persen dari tahun sebelumnya, namun harga menjadi naik karena harga GKP (Gabah Kering Panen) naik. “Sebenarnya produksi Jatim tahun 2023 lebih tinggi 9,2 persen dari tahun kemarin dan secara total sampai September kita surplus 3,8 persen. Namun demikian karena harga GKP kita naik, sehingga respon menjadi naik. Nah dengan ini kehadiran Pemprov Jatim bersama Pemkab Lamongan untuk menjaga stabilisasi harga, soalnya dari sisi produksi maupun ketersediaan pangan di Lamongan maupun Jawa Timur ini cukup,” ungkapnya.
*
Dilaporkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lamongan Moch. Wahyudi, dalam kegiatan ini disediakan 250 kg beras premium dengan harga Rp. 62.500 per 5 kg, 6.000 kg beras medium seharga Rp. 51.000 per 5 kg, minyak kita 240 liter dengan harga Rp. 13.000 per liter, minyak goreng camar 360 liter seharga Rp. 15.000 per liter, gula 500 kg dengan harga Rp. 13.500 per kg, daging ayam 100 kg dengan harga Rp. 33.000 per kg, telur 150 kg dengan harga Rp. 23.000 per kg, bawang putih kating 200 kg seharga Rp. 30.000 per kg, bawang merah 200 kg harga Rp. 15.000 per kg, cabai rawit merah 100 kg harga Rp. 20.000 per kg, dan cabai merah besar 100 kg dengan harga Rp. 20.000 per kg.
*
Sementara itu, adanya GPM ini dianggap cukup membantu masyarakat dalam pemenuhan bahan pokok, hal tersebut sebagaimana dikatakan Siti Romlah, salah satu warga Kelurahan Tlogoanyar yang turut mengantri panjang untuk berbelanja di GPM. “Ini dapat beras sama minyak. Harganya lumayan, di luar mahal. Terbantulah,” ujarnya.