DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN DAERAH

VISITASI, MONITORING DAN EVALUASI SUDUT BACA DESA KUWUREJO KECAMATAN BLULUK

Kamis, 06 April 2023  Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan melaksanakan kegiatan visitasi, monitoring dan evaluasi sudut baca di Desa Kuwurejo Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan. Pengadaan sudut baca menjadi satu program prioritas Dinas Kearsipan dan Perpustakaan dalam rangka Pembudayaan kegemaran membaca serta untuk lebih mendekatkan bahan bacaan kepada masyarakat. Sebagaimana hasil penelitian IFLA  bila salah satu penghambat rendahnya tingkat kegemaran membaca masyarakat adalah minimnya fasilitas perpustakaan dan bahan bacaan yang ada di lingkungan sekitar penduduk. Sasaran penempatan sudut baca tidak hanya pada ruang-ruang pelayanan publik ada di perkotaan tetapi juga desa yang ada wilayah Kabupaten Lamongan. Sudut baca di desa diharapkan menjadi embrio terbentuknya Perpustakaan Desa.

Sudut baca Desa Kuwurejo Kecamatan Bluluk merupakan salah satu sudut baca yang lokusnya berada di kantor Desa Kuwurejo. Lokus ini di pilih sebagai stimulan kepada masyarakat untuk gemar membaca dari banyak kalangan mulai dari orangtua, dewasa, remaja serta anak-anak karena semua kegiatan desa terpusat di kantor desa. Adapun koleksi sudut baca terdiri atas  buku – buku ilmu terapan seperti budi daya cabai merah, budi daya tanaman toga, menu sehat di masa kehamilan, perawatan bayi 0 – 5 tahun, juga koleksi anak yang salah satunya  kumpulan dongeng 1001 cerita sebelum tidur dan masih banyak lagi yang lain.

Dalam kegiatan visitasi, monitoring dan evaluasi sudut baca kali ini, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan  didampingi oleh Sekretaris Camat Bluluk beserta jajarannya dan  diterima langsung oleh Kepala Desa beserta seluruh perangkat desa serta Ketua Tim Penggerak PKK Desa Kuwurejo. Selain monev, Tim Pembina Dinas Kearsipan dan Perpustakaan juga memberikan beberapa pengarahan yakni pentingnya sinergitas, kolaborasi dan kerjasama semua pihak terkait guna bersama-sama membangun budaya literasi serta mendukung program desa. Pendayagunaan sudut baca, pemberdayaan seluruh elemen masyarakat  seperti Tim Penggerak PKK, karangtaruna, lembaga pendidikan mulai dari RA/PAUD, TK, SD/MI, hingga ke SMA/SMK/MA. Kader Kelompok tani, Kader Posyandu dan Tim Tenaga Kesehatan,  serta  komunitas lainnya.

Seperti pada program Tim Penggerak PKK Desa terhadap pencegahan stunting, selain memberikan sosialisasi dan pendampingan terkait tahapan pencegahan stunting diharapkan ada literasi pendamping yang ada pada koleksi sudut baca seperti menu sehat di masa kehamilan maupun judul lain sesuai dengan tema.  Hal ini dapat menjadi stimulan warga untuk mau membaca. Berawal dari membaca sebuah kewajiban memenuhi kebutuhan akan kesehatan misalnya. Untuk guru, bisa menggunakan buku-buku cerita yang ada di sudut baca sebagai bahan mendongeng / membaca nyaring kepada anak didik di sekolah atau sesekali ajak berkunjung ke sudut baca desa sehingga anak dapat wawasan dari pesan moral yang disampaikan dari cerita tersebut.

 

 

 

 

 

Meski gudget menjadi pilihan yang sangat menarik baik untuk kalangan dewasa maupun anak-anak, bila kita tidak membatasi serta mengatur pola pemakaian dengan benar mulai dari saat ini, kelak kita akan merugi, karena masa depan anak-anak akan tergadaikan. Membangun ekosistem dan budaya literasi menjadi tantangan yang sangat sulit dan tidak seperti membalikkan tangan, perlu kesabaran dan konsistensi yang tinggi karena hasilnya akan dapat terlihat setelah beberapa tahun bahkan puluhan tahun yang akan datang.

Sumanto, Kades Kuwurejo menyampaikan bila sangat kesulitan  bila hanya sekedar mengajak anak-anak untuk membaca. Sementara itu untuk kalangan dewasa masyarakat lebih senang untuk mendengarkan dari pada harus membaca sendiri. Tetapi kami selaku perangkat desa tetap berusaha untuk terus membudayakan masyarakat untuk gemar membaca karena kami sadar masa depan anak-anak harus lebih baik dan Desa Kuwurejo semakin maju. Meski untuk saat ini sudut baca belum terkelola dengan baik, karena memang masih ada renovasi untuk tempat yang nyaman bagi masyarakat untuk membaca maupun berkegiatan. Penambahan koleksi juga belum dapat kami laksanakan mengungat APBDes masih terfokus pada program prioritas yang lain. Insyaallah kedepannya  akan menjadi PR dan pengembangan serta pemberdayaan sudut baca bisa lebih optimal.