LITERASI KULINER : MENGENAL NASI MUDUK KHAS SENDANG AGUNG
Sahabat Literasi tahu nasi Muduk? Pernah makan nasi Muduk? Nasi apa sih itu? Kalau kalian main ke wilayah pantura Lamongan tepatnya ke desa Sendang Agung Kecamatan Paciran, jangan lupa mencicipi lezatnya nasi Muduk khas warga Sendang Agung. Nasi Muduk ini bisa ditemukan hanya di Lamongan khususnya di desa Sendang Agung dan tidak ada di daerah lain.
Melalui obrolan santai dengan bapak Panut Supodo yang merupakan Kepala Desa Sendang Agung, nasi Muduk itu sudah ada sejak turun temurun. Melalui tutur kata masyarakat, resep nasi Muduk berasal dari keturunan moyang zaman dulu. Tahun awal mula pembuatan pun tidak tahu kapan pastinya, yang jelas masyarakat desa Sendang Agung sejak dari dulu melestarikan Nasi Muduk hingga sekarang. Sudah tiga kali diadakan Festival Nasi Muduk di Desa Sendang Agung yang dihadiri secara langsung oleh bapak bupati Lamongan, Dr. Yuhronur Effendi, MBA. Festival nasi Muduk digelar sebagai upaya memperkenalkan desa Sendang Agung ke masyarakat luar, mempromosikan potensi desa serta diharapkan meningkatkan perkonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Rasanya yang gurih, legit dan juga pedas menggoyang lidah para penikmat kuliner. Olahan rempah dan santan yang ada di nasi Muduk inilah yang membuat gurih dan bikin ketagihan. Ada sebuah komentar dari salah satu penikmat nasi Muduk, bahwa nasi muduk itu rasanya perpaduan antara nasi kebuli dan nasi biryani. Menilik sejarah zaman dulu, Pak Podo menuturkan desa Sendang Agung itu wilayahnya penduduknya memiliki tiga ras secara besar, yaitu Ras Pribumi, Ras Cina dan Ras Pakistan atau Timur Tengah sehingga penduduk di desa Sendang Agung ada yang bermata sipit juga ada yang badannya kekar dengan jenggot dan brewok seperti keturunan Timur Tengah. Hal ini mendasari mungkin adanya ketiga ras tersebut, munculah resep nasi Muduk dimana yang rasanya mirip perpaduan makanan negara Timur Tengah.
Kalau pernah makan nasi kuning, ya tampilan nasi Muduk mirip seperti nasi kuning tapi banyak perbedaannya, hanya mirip luarnya saja. Nasi Muduk disajikan tidak hanya nasi saja yang berwarna kuning tapi juga lengkap dengan lauk pauknya. Nasi Muduk yang asli atau orisinal yaitu belum tersentuh perkembangan zaman, itu hanya terdiri dari nasi, lauk dan sambal yang pedas. Lauk pauknya terdiri dari telur, ikan pindang, ikan cumi, ikan asin, jeroan ayam, kering tempe, dan juga peyek. Perkembangan zaman sekarang, macam-macam lauk bisa disajikan serta bisa ditambahkan hiasan seperti selada sebagai pemanis hidangan.
Untuk bahan nasi Muduk sendiri banyak rempah-rempahnya, termasuk kunyit yang menjadi pewarna alami warna nasi muduk menjadi kuning.
Beras
Namanya juga nasi Muduk, jelas ada beras dalam pembuatannya. Untuk beras nasi muduk ini sebelum masak jangan lupa sampeyan bersihkan dulu agar terhindar dari kuman-kuman dan kotoran yang berbahaya bagi tubuh.
Kelapa
Kelapa untuk nasi muduk ini diperas untuk diambil santannya. Kalau sebagai santan, jelas kelapanya harus yang sudah tua.
Bawang Merah dan Bawang Putih
Makanan apapun gak lengkap jika tidak ada rempah dua ini. Bawang merah dan bawang putih wajib dimasukan dalam olahan nasi Muduk
Lengkuas, Jahe, Kunyit, Kencur dan Jinten
Hayo apa sampeyan tahu perbedaan masing-masing Lengkuas, Jahe, Kunyit, Kencur dan Jinten? Atau jangan-jangan salah menyebutnya? Kalau saya dulu sering salah antara lengkuas dan jahe karena bentuknya bagi saya sama dan mirip hanya baunya saja yang berbeda.
Rempah-rempah seperti Lengkuas, Jahe, Kunyit, Kencur dan Jinten selain sebagai jamu, juga sebagai pelengkap olahan masakan. Baunya masing-masing yang khas menjadi penambah keharuman di setiap masakan.
Cengkeh, Daun Sereh, Pala dan Kayu Manis
Nasi Muduk aromanya sangat harum dan menggoda karena campuran masakannya ditambahkan dengan Cengkeh, Daun Sereh, Pala dan Kayu Manis. Cengkeh mempunyai aroma yang khas, begitu juga dengan sereh, pala dan kayu manis.
Cara Penyajian Nasi Muduk
Nasi muduk disajikan menggunakan daun jati sebagai alasnya. Nasi muduk dilengkapi dengan lauk pauk sesuai selera. Tidak lupa sambal pedasnya yang menjadi khas, sambal nasi muduk tidak diulek tapi dirajang kemudian digoreng.
Nasi Muduk sebagai tradisi penduduk desa Sendang Agung jika setiap malam h-1 sebelum hajatan seperti nikahan, hidangan nasi Muduk wajib disajikan untuk para warga di rumah si mempelai. Para warga beramai-ramai makan nasi Muduk yang telah disajikan tuan rumah. Selain sebagai tradisi, nasi muduk juga menjadi salah satu sumber perekonomian penduduk desa Sendang Agung karena beberapa orang memilih berjualan nasi muduk untuk mencari sumber penghasilan.
Nasi muduk dijual di depan rumah-rumah warga, juga ada yang berjualan di pasar desa Sendang Agung. Harga untuk perporsinya pun murah meriah loh. Nasi muduk dijual mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 10.000. Menurut salah satu penjual nasi Muduk, Ibu Nafisa, ia sudah berjualan kurang lebih delapan tahun. Dari penuturannya, penjual nasi muduk ada yang berjualan di pagi hari untuk sarapan dan siang hari untuk makan siang. Kalau mampir ke Lamongan jangan lupa ke Sendang Agung untuk menikmati gurihnya nasi Muduk. Dijamin bakal nuagihh!
Resep Nasi Muduk
Bahan – bahan :
Bahan 1 :
beras 1/2 kg, kelapa 1/2 butir
Bumbu-bumbu : bawang merah 5 butir, bawang putih 3 siung, cabe merah kecil 7 smpai 10 biji sesuai selera, 2 cabe merah besar, rempah2 (lengkuas 1,5 cm, kunir 1,5 cm, ketumbar 1 sendok teh, kencur 1 cm, kunci 2 cm, jahe 1,5 cm, kayu manis 5 cm, jintan 1/4 sendoh teh, merica 1/2 teh, 4 lembar daun jeruk purut, 1 batang sereh digeprek), garam secukupnya, gula secukupnya
Bahan 2 :
Telur 4 butir
Sambal pelengkap : Bawang merah 5 butir, bawang putih 2 siung, cabe merah kecil 20 biji, cabe merah besar 5 biji, Royco Ebi, garam secukupnya.
Cara memasak :
Bumbu yang dihaluskan :
bawang merah, bawang putih, cabe merah kecil, merah besar, rempah2 (lengkuas, kunir , ketumbar, kencur , kunci, jahe, jintan, merica)
Rempah yang dihaluskan akan dimasak bersamaan dengan beras.
Kelapa diparut untuk diambil santan dalam 1 ltr air
Sambal pelengkap :
Semua bahan dirajang tipis, kemudian digoreng hingga matang
Lauk :
Telur di goreng 1 per 1 untuk dibuat telor mata sapi dan ditaburi garam secukupnya.
1. Bumbu yang dihaluskan dicampur santan dan rempah-rempah lainnya.
2. Beras dicuci sampai bersih.
3. Campurkan beras dan santan serta bumbu halus dan rempah-rempah, panaskan dalam panci hingga mendidih.
4. Angkat panci dan diamkan biarkan selama kurang lebih 10 menit sambil diaduk sedikit.
5. Siapkan panci dengan air untuk mengukus nasi yang telah dimasak tadi, kukus selama kurang lebih 30 menit.
6. Angkat dan siap disajikan bersama telur mata sapi dan sambal pelengkap.
Untuk lauk pauknya bisa ditambahkan lauk lain sesuai selera
(Fitri Areta)