DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN DAERAH

PENTINGNYA LITERASI BAGI SEORANG IBU

Dewasa ini, literasi menjadi hal yang penting, terutama dalam proses membuka pintu menuju pengetahuan, pemahaman, dan kemandirian. Dikutip dari National Center for Families Learning (NCFL), literasi keluarga sebagai "kemampuan keluarga untuk berfungsi dalam lingkungan yang membutuhkan kemampuan membaca, menulis, dan matematika untuk fungsi sehari-hari yang sukses”. Oleh karena itu, pentingnya anggota keluarga dalam mengimplementasikan pemahaman literasi dalam kehidupan sehari-hari.

Seorang ibu memiliki peran penting dalam pemahaman literasi untuk menjadi pedomannya dalam membesarkan dan merawat keluarga. Salah satu hal penting dalam literasi bagi seorang ibu adalah akses terhadap informasi kesehatan. Dengan memiliki literasi yang cukup, seorang ibu dapat memahami informasi tentang gizi, perawatan kesehatan ibu dan anak, serta praktik-praktik sehat lainnya. Hal ini akan membantu dalam mengurangi risiko penyakit dan komplikasi pada ibu dan anak, sehingga kesejahteraan keluarga dapat lebih terjaga.

Masa-masa kritis 1000 hari kehidupan pertama bayi memerlukan ibu yang memahami literasi dengan baik. 1000 hari pertama kehidupan bayi, yang dimulai dari masa hamil hingga usia 2 tahun, adalah periode krusial dalam pembentukan fondasi kesehatan fisik, perkembangan kognitif, dan kesejahteraan emosional anak. Masa ini memiliki dampak yang mendalam pada pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.

Pemahaman literasi yang baik akan membantu ibu dalam mencerna berbagai informasi yang masuk terkait proses hamil, melahirkan, sampai membesarkan bayi dalam 1000 hari pertamanya. Teknologi yang semakin berkembang, tentu membuat banyak informasi-informasi baik yang benar dan salah berseliweran di media, baik media sosial maupun media konvensional. Seorang ibu dengan pemahaman literasi yang baik akan mudah memfilter mana sumber yang benar, dan mana sumber yang salah.

Informasi-informasi yang beredar di media sosial memiliki pengaruh yang signifikan dalam pengambilan keputusan seorang ibu. Sebagai contohnya, apabila seorang ibu sudah dibekali pengetahuan literasi yang mendasar selama hamil mengenai pentingnya ASI (air susu ibu) bagi bayinya, seorang ibu tidak akan mudah termakan oleh iklan-iklan produk susu kemasan yang hanya bisa diresepkan oleh dokter anak. Seorang ibu akan mengupayakan untuk memberikan ASI di 6 bulan pertama kehidupan bayinya sampai usia 2 tahun.

Iklan-iklan bombastis dengan target ibu baru dewasa ini memang sedang marak diberbagai lini media. Dengan bekal pengetahuan literasi yang baik, diharapkan seorang ibu tidak mudah termakan iklan dan mampu memfilter yang terbaik untuk bayi dan keluarganya.

Selain mengenai peran ibu dalam 1000 hari pertama kehidupan bayi, literasi juga berperan dalam mendukung pendidikan anak. Seorang ibu yang literat dapat berperan aktif dalam pendidikan anak-anaknya, membantu mereka dalam belajar, membaca, dan mengeksplorasi
 
dunia pengetahuan. Dengan demikian, literasi membantu dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan intelektual dan sosial anak-anak, membantu mereka meraih prestasi akademik yang lebih baik.

Aspek ekonomi juga tidak kalah pentingnya. Literasi memberikan seorang ibu kemampuan untuk memahami konsep keuangan, mengelola anggaran keluarga, serta berinvestasi dengan bijak. Ibu yang literat akan memiliki peluang yang lebih baik dalam menciptakan stabilitas ekonomi bagi keluarga, merencanakan masa depan finansial, dan mengatasi tantangan ekonomi yang mungkin timbul.

Lebih dari itu, literasi juga memungkinkan seorang ibu untuk aktif berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat. Dengan memahami isu-isu sosial, politik, dan budaya, seorang ibu dapat berkontribusi dalam mengambil keputusan yang memengaruhi keluarga dan masyarakatnya. Literasi juga membuka peluang untuk berkomunikasi secara efektif dengan orang lain, sehingga seorang ibu dapat menjalin hubungan yang positif dan membangun jejaring sosial yang kuat.

Dalam rangka memastikan pentingnya literasi bagi seorang ibu, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak. Pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan individu-individu di lingkungan sekitarnya perlu bekerja bersama untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan, pelatihan literasi, dan informasi yang relevan. Program-program literasi khusus untuk ibu, baik melalui pelatihan formal maupun informal, dapat menjadi sarana yang efektif dalam mewujudkan visi ini.

Pentingnya literasi bagi seorang ibu tidak dapat diabaikan. Dengan memiliki kemampuan literasi yang baik, seorang ibu dapat membuka pintu menuju masa depan yang lebih baik bagi dirinya, keluarga, dan masyarakatnya. Melalui literasi, seorang ibu dapat menginspirasi generasi mendatang untuk tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang penuh pengetahuan, keterampilan, dan peluang.
(Penulis : Flora De Viernes Sakti)