[REVIEW BUKU] : Menelusur Sejarah Lamongan Lewat Buku Karya Sarkawai B.Husain dkk
Review Buku Sejarah Lamongan dari masa ke masa
Judul Buku : Sejarah Lamongan dari masa ke masa
Penulis : Sarkawi B.Husain, Purnawan Basundoro, Gayung Kasuma, Ikhsan Rosyid, Adrian Perkasa, Muryadi, Adi Setijowati, Shinta Sevi I.S.R, Ahmad Ryan Pratama.
Penerbit : Airlangga University Press
Tahun Terbit : 2018
Tebal Buku : 168 Halaman
ISBN : 978-602-6606-89-1
Kabupaten Lamongan sebentar lagi akan merayakan hari jadi yang ke 455 tahun, usia dengan rentang sejarah yang panjang. Bertepatan dengan hal tersebut, dengan membaca buku dengan judul Sejarah Lamongan dari masa ke masa ini akan membawa pembaca menelusur lamongan masa Nierleka hingga menelusur kejayaan perekonomian Lamongan. Buku setebal 168 halaman ini selain menyajikan sejarah lamongan, juga memaparkan berbagai kebudayaan yang ada di Lamongan. Dibagi dalam 8 bab yang memaparkan sejarah lamongan, diantaranya :
Lamongan dari Masa Nierleka Hingga Airlangga, menceritakan sejarah Lamongan dari zaman batu dan zaman logam. Serta menceritakan sejarah kedatangan Airlangga dan Pralaya, konsolidasi kekuasaan dan pembagian Kerajaan setelah Airlangga menjelang purna.
Sidayu, Sebuah Riwayat Tentang Emporium di Lamongan dan Perpindahannya, Menceritakan tentang sejarah Sidayu atau biasa disebut dengan Sedayu, Sidayu termasuk daerah yang dicatat oleh Tome Pires. Pada bab ini pembaca akan disajikan dengan berbagi informasi mengenai sejarah ditemukannya Sidayu sampai dengan masukanya Islam hingga datangnya Belanda di daerah Sidayu.
Tradisi Islam dan Perkembangan di Lamongan, Pada bab 3, pembaca akan diajak menelusuri perkembangan Islam di Jawa, khusunya di Lamongan. Peran wali dalam penyebaran Islam di Jawa, pelembagaan Islam dengan berdirinya Kerajaan Giri Kedaton, masa kasunanan, hingga awal penyebaran agama Islam di Lamongan lengkap tersaji pada bab 3.
Sejarah Pemerintahan Kabupaten Lamongan, Bab 4 menceritakan kekuasaan di Lamongan pada masa pra-hindu, dengan masuknya pengaruh budaya yang berasal dari India ini maka berkembanglah agama Hindu dan Budha beserta kebudayaannya. Cikal bakal penguasa Lamongan serta Lamongan pada masa kekuasaan mataram. Dilanjutkan dengan Lamongan pada masa penjajahan Belanda, pendudukan Jepang, hingga masa perang kemerdekaan.
Lamongan di Awal Reformasi, menyajikan lamongan dari prespektif “agriculture involution” adalah inner Indonesia atau daerah yang terbelakang. Lamongan diawal reformasi ini memaparkan kondisi ekonomi di Lamongan, dari kondisi produk domestic regional bruto, kondisi jalan, hingga pendapatan per kapita Kabupaten Lamongan.
Ketika Air Tidak Lagi Menjadi Sahabat, menceritakan Lamongan dengan keadaan yang berbeda, yaitu saat Kabupaten yang dilewati sungai Bengawan Solo ini terjadi bencana banjir pada rentang tahun 1950 – 2010. Disajikan pula penyebab banjir dan pengendaliannya serta data Sluice atau sudetan di sepanjangn sungai bengawan solo.
Kebudayaan Masyarakat Lamongan dari Masa ke Masa, pada bab 7 ini, disajikan Lamongan dengan berbagai sudut pandang budaya, dari perjumpaan dengan budaya tionghoa, perjumpaan dengan budaya Islam, tradisi rukyat ketilem di pesisir, batik Lamongan, tradisi sedekah bumi, berbagai jenis tarian di Lamongan, hingga mengulas tradisi merantau orang Lamongan.
Menggali Kejayaan Perekonomian Lamongan dari Masa ke Masa : Basis Keunggulan Produksi Perikanan dan Kelautan, mengulas kejayaan perekonomian dari masa kejayaan Airlangga dan Majapahit hingga pembangunan perekonomian di Lamongan. Diceritakan juga pertumbuhan ekonomi Lamongan dibidang pertanian, peternakan, perikanan, industri, perhubungan serta perdagangan dan perbankan.
Buku ini akan sangat cocok bagi pembaca, khususnya warga Lamongan yang ingin mengetahui sejarah Lamongan secara lengkap, dari jaman nierleka, hingga jaman modern, yang mencakup dari berbagai aspek, dari aspek sejarah, perekonomian, hingga budaya.