Apel kesiapsiagaan menjadi momentum untuk mensinergikan personel yang terlibat dan memastikan kesiapan sarana dan prasarana yang diterjunkan. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan telah mengaktifkan kembali posko bencana hidrometeorologi di kantor BPBD dan posko tanggap bencana di 27 kecamatan se-Kabupaten Lamongan. Sarana dan prasarana yang disiapkan meliputi kendaraan angkut, kendaraan damkar, kendaraan kesehatan, pompa mobile, gergaji mesin, tenda pengungsi, serta logistik penanganan bencana.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, menyampaikan bahwa perubahan iklim yang tidak menentu, terutama fenomena El Nino, memperbesar potensi bencana alam. Dalam apel tersebut, Pemerintah Kabupaten Lamongan menggarisbawahi kebijakan mitigasi bencana struktural dan non-struktural.
"Kita ketahui bersama bahwa saat ini telah terjadi perubahan iklim yang tidak menentu atau yang biasa kita kenal dengan El Nino. Perubahan tersebut memungkinkan frekuensi bencana alam terjadi," katanya.
Program prioritas Jamula tidak hanya fokus pada peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan, tetapi juga pada upaya pencegahan dan pengendalian bencana. Kolaborasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dilakukan melalui berbagai proyek, seperti pembangunan rumah pompa, pengadaan pompa mobile, pengerukan sungai utama dan waduk, serta pembentukan desa tangguh.
Hari Ini | 0 |
Kemarin | 0 |
Minggu Ini | 0 |
Minggu Lalu | 0 |
Bulan Ini | 0 |
Bulan Lalu | 0 |
Tahun Ini | 0 |
Semua | 0 |