BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN, DAN PENGEMBANGAN DAERAH

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMONGAN

Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan ekonomi fiskal yang terjadi di suatu daerah,seperti pertambahan jumlah industri, pertambahanproduksi sektor-sektor ekonomi, pertambahan jumlah fasilitas infrastruktur (sekolah, jalan, rumah sakit dan fasilitas umum), pertambahan produksikegiatan-kegiatan ekonomi yang sudah ada dan perkembangan-perkembangan lainnya. Pertumbuhan ekonomi yang dihitung dari PDRB atas dasar harga konstan merupakan rata-rata tertimbang dari tingkatsektoralnya, artinya apabila sebuah sector mempunyai peranan paling penting dan pertumbuhannya lambat, maka halini dapat mengakibatkan terhambatnya tingkat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.Sebaliknya, apabila sebuah sector mempunyai peranan penting dan pertumbuhannya tinggi, maka sector tersebut dapat menjadi lokomotif yang menarik pertumbuhan ekonomi suatu daerah sehingga total pertumbuhan ekonomi menjadi besar. Dengan kata lain, gejolak sekecil apapun pada sektor yang memiliki kontribusi terbesar terhadap PDRB akan sangat berpengaruh terhadap pergerakan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.




Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) KabupatenLamonganterus mengalami peningkatan dalam lima tahunterakhir. Padatahun 2016 PDRB ADHB Kabupaten Lamongan sebesar Rp.31.707.260.000.000,-menjadiRp. 39.169.590.000.000,-padatahun 2020 terjadipeningkatansebesar 23,54 persen. Sedangkan PDRB ADHK jugamengalamipertumbuhandimanapadatahun 2016 sebesarRp.23.623.790.000.000,-menjadiRp. 26.972.650.000.000,-padatahun 2020 ataumeningkatsebesar 14,18 persen. Akan tetapipadatahun 2020 terjadi pandemic sehingga berdampak terhadap perlambatan perekonomian akibat dari menurunnya kinerja lapangan usaha terutama Industri Pengolahan,PerdaganganBesardanEceran,Reparasi Mobil danSepeda Motor,Transportasi dan Pergudangan dan Penyediaan Akomodasidan Makan Minum.

Perkembanganperekonomian yang terjadi di Kabupaten Lamongan yang ditunjukan oleh peningkatan PDRB baik Atas Dasar Harga Berlaku(ADHB) maupun Atas Dasar Harga Konstan (ADHK), telah memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomianJawaTimur. Kontribusi tersebut terus meningkat dimana pada tahun 2016 sebesar 1,7 persen terhadap perekonomian JawaTimur menjadi 2,11 persen pada tahun 2020.

PDRB atas dasar harga konstan menggambarkan struktur perekonomian suatu wilayah, yang mana jika dilihat dari dataPDRB, 4 sektor terbesar pembentuk PDRBKabupaten Lamongan Tahun 2019 adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar Rp.8.519.446.900.000,- dengan presentase sebesar 30,75%. Terbesar kedua adalah sektor pedagangan besar dan eceran, reparasimobil dan sepedamotor sebesar Rp. 5.176.003.500.000,- dengan presentase 20,56%. Sektor konstruksisebesarRp.2.926.121.800.000,- dengan presentase 11,51% dan Sektor industri sebesar Rp. 2.851.540.600.000,- dengan presentase 10,51%.

Pertumbuhan ekonomiKabupaten Lamongan dari tahun 2016 hingga 2020 mengalami trend yang melambat. Tahun 2016 Pertumbuhan ekonomisebesar 5,86%,secara berurutan turun 2017 sebesar 5,50%, 2018 sebesar 5,44%, 2019 sebesar 5,43% dan pada tahun 2020 terjadi kontraksi sebesar 2,65% yang disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19. Covid-19 telah memberikan dampak terhadap pelemahan ekonomi internasional,nasionaldan regional, diantaranya adalah penurunan kinerja ekspor-impor yang telah memberikan pengaruh yang besar terhadap perekonomian Kabupaten Lamongan.



KLIK LINK DI BAWAH INI VIDIO PERTUMBUHAN EKONOMI

https://youtu.be/mIhs2GZlJ34