Berita 24 Desember 2017
Kegiatan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dalam rangka pembinaan organisasi generasi muda FKPPI Kabupaten Lamongan dilaksanakan pada hari selasa tanggal 22 Nopember 2016 di Grand Mahkota Lamongan.
Adapun kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan diikuti oleh lebih kurang 100 orang anggota FKPPI di Kabupaten Lamongan.
Program Umum Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI-POLRI (GMFKPPI), tidak terlepas daripada pengaruh dinamika kehidupan nasional yang mengalami pasang surut, dimana kondisi tersebut sangat erat terkait dengan dinamika perkembangan lingkungan, baik secara global maupun regional.
Sambutan sekaligus, pembukaan oleh Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Lamongan HARI AGUS SANTA. P, S. Sos., selanjutnya diberikan materi tentang wawasan kebangsaan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Lamongan SUDJITO, SE. “Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa FKPPI merupakan organisasi kemasyarakatan yang mandiri, profesional dan selalu mendukung cita-cita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. FKPPI ini menjadi wadah organisasi dari putra putri Purnawirawan TNI dan Polri dalam rangka meneruskan semangat dan jiwa patriotisme serta kepahlawanan para orang tua mereka.
Kami berharap FKPPI bisa memberikan kontribusi positif dalam membantu memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. “pengurus maupun organisasi FKPPI mampu memaksimalkan potensi karena keberlangsungan bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas SDM yang ada. Dari organisasi ini pula diharapkan lahir pemuda pemudi sebagai kader dan pelopor pembangkit semangat militansi para pemuda dari wilayah keberadaan organisasinya dalam rangka mengisi kemerdekaan.
Dari yang kami sampaikan diatas, maka perlu disadari karena kabupaten Lamongan sebagai bagian integral dari Bagsa Indonesia tentunya saat ini juga sedang gencar melaksanakan Pembangunan di segala bidang. Ditengah-tengah berjalannya UU nomor 23 Tahun 2014, tentang pemerintahan Daerah, Bupati Lamongan terpilih hasil Pemilukada 9 Desember 2015 periode 2016-2021 dan dilantik pada tanggal 17 Pebruari 2016 telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Lamongan 2016-2021 dengan visi “TERWUJUDNYA LAMONGAN LEBIH SEJAHTERA DAN BERDAYA SAING”.
SUTRISNO PUJIONO,SE,MM. (Narasumber) memaparkan:”Indonesia memiliki 6 (enam) Ancaman Perspektif yang sangat berpengaruh terhadap kondisi bangsa Indonesia. Pertama Perbatasan Australia dengan Indonesia. Beberapa pulau-pulau Australia yang tidak jauh dari pulau-pulau yang ada di Indonesia diantaranya Pulau Masela, Saumlaki, dan Selaru. Dengan kedekatan itu, maka dibutuhkan pengawasan yang sangat ketat agar tidak terjadi pelanggaran batas wilayah.
Ancaman Kedua Konflik pelanggaran wilayah oleh Ikan Tiongkok yang dikawal COAST GUARD TIONGKOK. Pada tanggal 12 Juli 2016 di THE HAGUE (Belanda) Pengadilan memutuskan tetap Arbitrase. Menolak klaim Tiongkok atas hak ekonomi di laut Tiongkok Selatan yang ditandai dengan Nine-Dash-Line (Kerusakan terumbu karang). Ancaman Ketiga Five Power Deferen Arrangement (FPDA). Indonesia dikepung oleh bebrapa negara yaitu; Negara Selandia baru, Australia, Singapura, Malaysia, dan Inggris. Dan melakukan perjanjian kerjasama pertahanan negara-negara persemakmuran Inggris. Beberapa konflik yang perna terjadi diantaranya Konflik Sipadanligitan, Blok Ambalat, reklamasi pantai kearah Indonesia, penolakan nama KRI Usman-Harun, Penyadapan telepon pejabat negara, dan penolakan eksekusi mati Bali Nine.
Ancama keempat Terorisme, ditemukan adanya pelatihan anak dan pemuda di Suriah yang disiapkan masuk ke Indonesia. Berdasarkan dari hasil beberapa survey, bahwa Indonesia sangat berpotensi adanya radikal Terorisme. Hasil survey Wahid Foundation pada tahun 2016, bahwa 7,7% Muslim Indonesia bersedia berpartisipasi, 0,4% perna berpartisipasi. 35,7% Siswa SMA di Jakarta dan Bandung Intoleransi pasif, 2,4% Intolerasi aktif, dan 0,3% berpotensi menjadi teroris. (Setara Institute, 2016). 26,7% Mahasiswa Universitas Islam setuju jihad dengan kekerasan, 68,4% tidak setuju (FISIP UIN Jakarta, 2011). 45% Takmir Masjid di Jakarta mewajibkan berdirinya negara islam, 26% jihad melawan kaum non-muslim, 32% wajib perjuangkan khilafah, 14% wajib perangi pemerintah yang tidak terapkan syari’ah (CSRC UIN Jakarta, 2008-2009).
Ancaman kelima Narkoba. Penyalahgunaan Narkoba di tahun 2016 kurang lebih 5,1 juta penduduk dari 2% jumlah penduduk Indonesia. 15.000 jiwa telah meninggal setiap tahunnya, ancaman ini lebih berbahaya karena jumlah korban melebihi dari teroris. Ancaman ke-enam Persaingan Ekonomi. Indonesia tingkat kepercayaan konsumen tertinggi nomor 3 di dunia. Negara Indonesia disebut negara Konsumtif. Perilaku konsumtif adalah perilaku yang tidak lagi berdasarkan pada pertimbangan yang rasional, melainkan karena adanya keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional lagi. Kencenderungan orang Indonesia untuk menggunakan konsumsi tanpa batas dan lebih mementingkan faktor keinginan atau gaya hidup dari pada kebutuhan.
Dari beberapa perspektif ancaman tersebut bagi Indonesia sangat berpengaruh terhadap kondisi dalam negeri karena bisa melemahkan kehidupan berbangsa dan bernegara”. (Tandasnya).