MTsN 1 Lamongan mengadakan kegiatan seminar
bela negara dengan tema “Pendidikan Politik Sejak Dini sebagai Representasi
Bela Negara” pada Senin (20/3). Kabid Ideologi, Wasbang, dan Ketahanan
Ekososbudag, Erlina Marhaeni, didapuk sebagai narasumber.Waka Kesiswaan MTsN 1 Lamongan, Ainur Rofiq,
dalam sambutannya menyampaikan bahwa pendidikan politik penting diberikan sejak
dini. Dirinya juga berharap agar siswa-siswi yang hadir dapat menjadi pionir
bagi teman-temannya dengan menularkan ilmu yang didapatkan dari kegiatan ini.Erlina Marhaeni sebagai narasumber Bakesbangpol menjelaskan mengenai bagaimana media sosial menjadi tantangan masa kini. Para mahasiswa baru diharap bijak dalam bermedia sosial. Terlebih, media sosial dapat digunakan untuk menyebarkan kebencian dan tindakan lain seperti penyebaran radikalisasi yang jelas akan mengancam kebinekaan.Dalam sesi tanya jawab, terdapat pertanyaan
mengenai pentingnya wawasan kebangsaan bagi generasi muda. Oleh Erlina,
pertanyaan tersebut dijawab dengan menjelaskan bahwa wawasan kebangsaan
memiliki arti yang luas sampai kehidupan bermasyarakat sehari-hari pun sudah
termasuk di dalamnya.“Wawasan kebangsaan adalah hal yang penting
untuk mengimplementasi nilai-nilai luhur bangsa dan menciptakan masyarakat yang
adil dan sejahtera.” ujarnya.Kegiatan ditutup pada pukul 10.30 WIB dengan para
peserta mengucapkan yel-yel Salam Pancasila.
Rombongan
Bakesbangpol dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Lamongan
mengadakan studi banding ke Kabupaten Badung pada Selasa (14/3).
Rombongan diterima oleh Kepala Bakesbangpol Kabupaten Badung, I
Nyoman Swendi, dan Ketua FPK Kabupaten Badung, I Made Sura.
I
Nyoman Swendi dalam sambutannya menyatakan bahwa kehadiran rombongan
dari Kabupaten Lamongan merupakan hal yang penting untuk meningkatkan
komunikasi dan sharing dalam
rangka mengembangkan hal-hal positif untuk Indonesia. Dirinya
juga menambahkan bahwa pertemuan FPK ini penting mengingat peran FPK
cukup strategis. Selepas Bom Bali, diperlukan adanya instrumen atau
lembaga yang dapat menjaga keharmonisan di masyarakat. Karena itu,
FPK di Kabupaten Badung dibentuk yang terdiri dari 23 paguyuban.
Meski demikian, Kabupaten Badung relatif aman dari konflik sosial.
Sambutan
berikutnya disampaikan oleh Kepala Bakesbangpol Kabupaten Lamongan,
Dianto Hari Wibowo, yang berharap agar kunjungan yang dilakukan dapat
mempererat silaturahmi sekaligus untuk bertukar pengalaman untuk
kemajuan bersama. Selain itu, dirinya berharap FPK Kabupaten Lamongan
dapat belajar banyak dari kunjungan ini.
Ketua
FPK Kabupaten Lamongan, Sudjito, menyampaikan mengenai FPK Kabupaten
Lamongan yang baru berdiri sehingga perlu belajar banyak. Sudjito
melihat bahwa FPK Kabupaten Badung sudah cukup lama berdiri sehingga
sudah memiliki banyak pengalaman dalam menjaga kebinekaan dan
keharmonisan di masyarakat, sehingga menjadi alasan dirinya memilih
Kabupaten Badung sebagai tujuan studi banding.
Sambutan
terakhir disampaikan oleh Ketua FPK Kabupaten Badung, I Made Sura.
Dalam sambutannya, FPK Kabupaten Badung senantiasa berkolaborasi
dengan Bakesbangpol. Keanggotaan FPK Kabupaten Badung juga diambil
dari 23 paguyuban suku atau etnis yang ada di Kabupaten Badung
sehingga meminimalisir konflik. FPK Kabupaten Badung juga memiliki
kegiatan pembekalan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan kepada pelajar
SMP dan SMA, serta silaturahmi ke paguyuban suku dan etnis yang ada.
Kegiatan
dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab sebelum diakhiri
dengan penyerahan cendera mata secara simbolis oleh Kepala
Bakesbangpol Kabupaten Lamongan dan Ketua FPK Kabupaten Lamongan
kepada
Kepala Bakesbangpol Kabupaten Badung dan Ketua FPK Kabupaten Badung.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Lamongan kembali mengadakan Sosialisasi Sinkronisasi (SOSIS) Wawasan Kebangsaan dengan tema "Cangkrukan Kebangsaan" pada Jumat (10/3). Berbeda dengan penyelenggaraan SOSIS sebelumnya yang dilaksanakan di balai desa atau pendopo kecamatan, kali ini kegiatan dilaksanakan di Aula Wisata Edukasi Gondang Outbond (WEGO), Desa Deketagung, Kecamatan Sugio.Hadir sebagai narasumber adalah Dra. Hj. Zulaichah, Ak., dari Komisi A DPRD Kabupaten Lamongan. Dalam penyampaian materinya, Zulaichah menjelaskan bahwa wawasan kebangsaan itu luas, dan dengan memiliki wawasan kebangsaan dapat memunculkan kecintaan kepada Indonesia, termasuk Kabupaten Lamongan. Kabupaten Lamongan, lanjutnya, memiliki 27 kecamatan dan 474 desa/kelurahan, yang menjadikannya sebagai kabupaten dengan desa/kelurahan terbanyak kedua di Indonesia. Dengan APBD sejumlah 3,1 triliun dan PAD sebesar 500 miliar, Zulaichah mengharapkan adanya timbal balik berupa perbaikan akses jalan menuju WEGO dan jalan-jalan lain di Kabupaten Lamongan yang masih rusak, yang mana perbaikan jalan ini sesuai dengan program Bupati Yes.Zulaichah juga mengingatkan kepada peserta, yang mayoritas ibu-ibu, agar mendidik anak-anak mereka dengan baik agar terhindar dari ancaman yang timbul akibat dampak negatif teknologi informasi. Selain itu, dirinya juga mengingatkan agar para peserta bangga membeli produk-produk lokal karena bagaimanapun juga, dengan membeli produk lokal akan berdampak pada perekonomian Kabupaten Lamongan dan Indonesia.
Setelah menyurvei DPP LSM Joko Modo, Tim Bakesbangpol kembali melakukan survei keberadaan ormas. Kali ini, tujuannya adalah Sekretariat Komunitas GINYO Lamongan yang terletak di Dusun Dengkok, Desa Kandangsemangkon, Kecamatan Paciran.Menurut Ketua Komunitas GINYO Lamongan, Lukman Hakim, Komunitas GINYO ini sudah cukup lama eksis, yakni sekitar 10 tahun. Komunitas GINYO terdiri beberapa komunitas di tingkat sekolah hingga universitas. Komunitas GINYO juga sering berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kebudayaan, mulai di dalam wilayah Kabupaten Lamongan sendiri bahkan pernah tampil di Jawa Tengah.Masih menurut Lukman, Komunitas GINYO mulai aktif berperan dalam pelestarian kesenian budaya sejak komunitas ini berdiri sendiri. Selain itu, Komunitas GINYO juga terlibat dalam kegiatan sastra dan karenanya memiliki hubungan kerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan.Nama Komunitas GINYO sendiri berasal dari ungkapan 'Gini Yo' , yang merupakan salah satu ungkapan khas daerah Kabupaten Lamongan.Kabid Poldagri dan Ormas Bakesbangpol, Mokh. Suhadi CU menjelaskan bahwa tujuan survei adalah untuk memastikan agar ormas yang disurvei dapat menjalankan programnya sesuai dengan peraturan yang berlaku dan Bakesbangpol akan melakukan pembinaan. Selain itu, ia meminta agar Komunitas GINYO dapat melaporkan tiap kegiatan mereka kepada Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Bakesbangpol.
Tim Survei Bakesbangpol Lamongan menyurvei keberadaan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Joko Modo yang terletak di Jl. Jaya Negara RT 004 RW 005, Desa Sukodadi, Kecamatan Sukodadi pada Selasa (7/3).Tim disambut oleh para pengurus DPP Joko Modo. Ketua DPP Joko Modo, Arif Krisdianto, mengatakan bahwa pihaknya berterima kasih atas kunjungan tim dari Bakesbangpol ke organisasinya. Dirinya menuturkan bahwa LSM Joko Modo berkecimpung di bidang sosial dan politik. Pihaknya juga bersikeras untuk bermitra kepada pemerintah, TNI, dan Polri.Arif berharap ke depannya, LSM Joko Modo dapat berkontribusi aktif dan positif sebagai mitra dari Pemerintah Kabupaten Lamongan. Selain itu, karena LSM Joko Modo terbilang baru, pihaknya juga berharap dapat mendapatkan bimbingan dan arahan dari Bakesbangpol Kabupaten Lamongan agar mampu mewujudkan tujuan dari LSM Joko Modo.Kabid Poldagri dan Ormas Bakesbangpol, Mokh. Suhadi CU, mengatakan bahwa kunjungan Bakesbangpol bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus sebagai upaya meningkatkan komunikasi dan kerja sama dengan LSM Joko Modo.Kasubid Poldagri Bakesbangpol, Zainul Pujie, berharap agar LSM Joko Modo melengkapi berkas-berkas administrasi yang belum dilengkapi. Selain itu, dirinya juga berharap adanya laporan tiap kegiatan yang dilakukan oleh LSM Joko Modo kepada pemerintah melalui Bakesbangpol Kabupaten Lamongan.
Tim Survei Bakesbangpol mengadakan survei ke Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPD IKAPPI) yang terletak di Dusun Galih, Desa Karangsambigalih, Kecamatan Sugio pada Jumat (3/3).Berdasarkan penuturan Ketua Umum DPD IKAPPI, Abdus
Salam, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) didirikan untuk memfasilitasi
para pedagang pasar yang ada di Lamongan. IKAPPI dapat melakukan pendataan terkait
harga-harga bahan pokok. Selain itu, IKAPPI juga dapat membantu apabila ada
keluhan terkait pengontrolan harga dan sejenisnya.Lebih lanjut, Abdus Salam juga meminta agar
Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Bakesbangpol memberikan petunjuk, arahan,
saran, dan bimbingan kepada organisasinya yang masih baru. Karena itu, dirinya
mendaftarkan IKAPPI ke Bakesbangpol.
Abdus Salam juga berharap pihaknya juga ikut
andil dalam meningkatkan kesejahteraan para pedagang di Kabupaten Lamongan. Kabid Poldagri dan Ormas Bakesbangpol, Mokh. Suhadi C.U. mengatakan bahwa tujuan survei ini adalah untuk bersilaturahmi sekaligus sebagai upaya meningkatkan komunikasi dan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Lamongan dengan IKAPPI.Selain itu, dirinya berharap agar IKAPPI dapat menjalankan tupoksi dengan baik sehingga bisa membantu menyalurkan aspirasi para pedagang. Dirinya juga meminta agar IKAPPI agar berperan aktif dalam menjaga kekondusifan wilayah Kabupaten Lamongan.